Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Seksual dan Jenis Penyerbukan

Unsplash
Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Seksual
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
1/2/2024, 11.28 WIB

Cara perkembangbiakan tumbuhan secara seksual melibatkan perkawinan antara individu jantan dan betina atau proses pembuahan. Metode ini dikenal sebagai perkembangbiakan generatif. Umumnya, reproduksi generatif terjadi pada tumbuhan berbiji, baik yang termasuk dalam kelompok berbiji tertutup (Angiospermae) maupun berbiji terbuka (Gymnospermae).

Pada perkembangbiakan generatif, alat reproduksi utama yaitu bunga. Bunga pada tumbuhan berfungsi sebagai organ pembentukan sel kelamin yakni benang sari sebagai organ kelamin jantan dan putik sebagai organ kelamin betina. Keduanya bersatu untuk membentuk biji melalui proses pembuahan.

Apa itu Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Seksual?

Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Seksual (Unsplash) 

Cara perkembangbiakan tumbuhan secara seksual merujuk pada proses perkembangbiakan tumbuhan yang melibatkan unsur kawin (seksual), biasanya ditemukan pada tumbuhan berbunga. Proses ini terjadi melalui tahapan penyerbukan yang melibatkan organ reproduksi tumbuhan berupa bunga, buah dan biji.

Dalam perkembangbiakan seksual, terdapat kebutuhan akan organ reproduksi seperti alat kelamin jantan dan betina. Pada bunga, organ reproduksi jantan diwakili oleh benangsari, sementara organ reproduksi betina diwujudkan dalam bentuk putik.

Perkembangbiakan tumbuhan secara seksual melibatkan pembuahan sel telur oleh sel sperma dan menghasilkan biji. Dalam konteks ini, penyerbukan terjadi melalui jatuhnya serbuk sari atau pollen (yang dihasilkan oleh benang sari) pada kepala putik.

Sebagaimana dijelaskan dalam buku "Mengenal Anatomi Tumbuhan" (2016) oleh Ardian, serbuk sari atau pollen berfungsi sebagai alat penyebaran dan perbanyakan generatif pada tumbuhan berbunga. Serbuk sari merupakan modifikasi dari sel sperma yang dilindungi oleh dua lapisan yaitu intine (bagian dalam) dan extine (bagian luar). Keduanya memiliki fungsi melindungi serbuk sari dari dehidrasi.

Cara Perkembangbiakan Tumbuhan secara Seksual

Perkembangbiakan Tumbuhan (Unsplash) 

Perkembangbiakan tumbuhan secara seksual dapat dibedakan menjadi dua kategori yakni pada tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan tingkat rendah melaksanakan perkembangbiakan melalui metode konjugasi, isogami, anisogami dan metagenesis. Di sisi lain, tumbuhan tingkat tinggi menggunakan alat kelamin berupa putik dan benangsari. Berikut penjelasannya:

1. Perkembangbiakan Seksual Tumbuhan Tingkat Rendah

• Konjugasi

Konjugasi merujuk pada perkembangbiakan secara kawin pada makhluk hidup yang belum memiliki jenis kelamin yang jelas. Contohnya dapat ditemukan pada Spirogyra.

• Isogami dan Anisogami

Mengacu pada dua bentuk perkembangbiakan seksual pada tumbuhan. Isogami terjadi ketika sel kelamin jantan dan betina memiliki bentuk dan ukuran yang sama seperti yang terjadi pada ganggang Ulotrich. Sebaliknya, anisogami terjadi saat sel kelamin jantan dan betina melebur dengan ukuran dan bentuk yang berbeda. Dapat ditemukan pada Oedogonium.

• Metagenesis

Metagenesis adalah bentuk perkembangbiakan di mana terjadi pergiliran generasi antara seksual dan aseksual. Pada jenis perkembangbiakan ini, satu generasi menghasilkan alat kelamin, sementara generasi berikutnya akan menghasilkan spora.

2. Perkembangbiakan Seksual Tumbuhan Tingkat Tinggi

Dari buku "IPA Terpadu Jilid 3A" yang ditulis oleh Mikrajuddi dkk, dijelaskan bahwa perkembangbiakan tumbuhan secara seksual terjadi melalui pertemuan sel kelamin jantan dan kelamin betina yang disebut sebagai pembuahan. Proses pembuahan ini terutama terjadi pada bunga.

Di sisi lain, pada tumbuhan berbiji, pembuahan hanya dapat terjadi setelah adanya proses penyerbukan. Penyerbukan atau persarian merujuk pada proses di mana serbuk sari melekat atau mencapai kepala putik tumbuhan.

Penyerbukan dapat terjadi dengan atau tanpa perantara. Penyerbukan yang melibatkan perantara dapat dibantu oleh hewan, angin, air atau manusia. Di sisi lain, penyerbukan tanpa perantara terjadi secara alami tanpa bantuan organisme atau benda lain. Apabila serbuk sari sudah matang, secara otomatis akan melekat pada kepala putik.

Meskipun bunga mengalami penyerbukan, belum tentu biji yang dihasilkan mengandung zigot. Pembentukan zigot terjadi jika penyerbukan diikuti dengan pembuahan. Proses pembuahan akan menyebabkan kelopak bunga, mahkota bunga dan benang sari menjadi layu serta gugur. Selanjutnya, bakal biji akan berkembang menjadi biji yang berpotensi menghasilkan individu baru.

Jenis-jenis Penyerbukan

1. Autogami atau penyerbukan sendiri merupakan proses di mana serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga yang sama.
2. Geitonogami atau penyerbukan tetangga adalah proses di mana serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang masih terdapat pada satu tumbuhan yang sama.
3. Alogami atau penyerbukan silang merujuk pada proses di mana serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga yang berbeda tumbuhan tetapi masih merupakan satu jenis tanaman.
4. Penyerbukan bastar atau hybrid adalah proses di mana serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga yang berasal dari jenis tanaman berbeda.

Perkembangbiakan tumbuhan secara seksual melibatkan serangkaian proses yang kompleks, dimulai dari penyerbukan dengan atau tanpa perantara seperti hewan, angin, air atau manusia. Penyerbukan ini dapat terjadi pada bunga, di mana serbuk sari melekat pada kepala putik.