3 Ciri-ciri Utama Sejarah Berikut Penjelasannya yang Penting Diketahui

ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww.
Ilustrasi, pameran foto sejarah.
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
8/2/2024, 11.00 WIB

Ciri-ciri utama sejarah perlu diketahui karena tidak semua peristiwa bisa dianggap sebagai sejarah. Peristiwa sejarah bisa terjadi di berbagai tempat dan waktu. Sejarah sering kali diabadikan sebagai momen yang diingat dan diperingati untuk selamanya.

Sejarah merupakan catatan atau rekaman tentang peristiwa yang telah terjadi di masa lampau. Ini mencakup segala hal mulai dari tindakan manusia, perubahan politik, perkembangan budaya hingga evolusi teknologi.

Melalui studi sejarah, kita dapat memahami bagaimana masyarakat, bangsa dan peradaban berkembang dari waktu ke waktu serta bagaimana peristiwa masa lalu tersebut mempengaruhi kondisi saat ini. Dengan mempelajari sejarah, kita bisa belajar dari pengalaman masa lampau dan mengaplikasikan pembelajaran tersebut untuk membentuk masa depan yang lebih baik.

Ciri-ciri Utama Sejarah

Ciri-ciri Utama Sejarah (Unsplash)

Manusia sebagai entitas yang selalu bergerak dinamis akan senantiasa menorehkan jejak sejarahnya sendiri. Jejak sejarah yang dihasilkan ini memiliki nilai yang penting bagi kehidupan masa kini serta yang akan datang. Berikut ciri-ciri utama sejarah:

1. Mengandung Peristiwa yang Unik

Ciri-ciri utama sejarah yang pertama ialah mengandung peristiwa unik. Unik berarti berbeda dari yang lain. Karena itu, suatu peristiwa dapat dikategorikan sebagai sejarah jika hanya terjadi sekali dan tidak pernah berulang persis sama untuk kedua kalinya.

Meskipun suatu peristiwa mungkin terulang namun tidak dengan sejarah karena setiap kali peristiwa itu terjadi pasti akan ada elemen yang berbeda, baik itu dari segi waktu, tempat atau tokoh yang terlibat. Sebagai contoh, peristiwa seperti Kebangkitan Nasional atau Bandung Lautan Api dapat dianggap sebagai peristiwa yang unik.

2. Kejadiannya Bersifat Abadi

Salah satu karakteristik lain dari sejarah ialah keabadiannya. Ini berarti sejarah tidak berubah sepanjang masa. Sebagai contoh, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan suatu peristiwa yang memiliki sifat keabadian karena maknanya dan pengaruhnya tetap relevan dan tidak berubah meskipun waktu terus berlalu.

3. Berkaitan dengan Peristiwa yang Penting

Berkaitan dengan peristiwa yang penting merupakan ciri-ciri utama sejarah berikutnya. Suatu peristiwa dapat dianggap sebagai bagian dari sejarah apabila memiliki keterkaitan dengan peristiwa penting dan memberikan dampak signifikan pada kehidupan masyarakat luas.

Sebagai contoh, peristiwa Rengasdengklok merupakan salah satu contoh peristiwa sejarah yang memiliki pengaruh besar dalam perjalanan sejarah Indonesia karena terkait dengan pergolakan politik pada masa itu yang berujung pada pergantian kepemimpinan negara.

Ciri-ciri Sejarah sebagai Ilmu

Ciri-ciri utama Sejarah (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/YU)

Selain tiga ciri-ciri utama sejarah di atas, kita perlu mengetahui juga ciri-ciri sejarah sebagai ilmu, antara lain:

1. Bersifat Empiris

Sejarah sebagai disiplin ilmu didasarkan pada peristiwa nyata yang terjadi di masa lampau, bukan pada imajinasi atau asumsi semata. Untuk memastikan kebenaran pengalaman tersebut, diperlukan penggunaan sumber-sumber sejarah yang autentik dan dapat dipercaya.

2. Memiliki Objek

Sebagai disiplin ilmu, sejarah memiliki cakupan bahan kajian yang spesifik yaitu peristiwa-peristiwa masa lalu yang terkait dengan manusia dan masyarakat. Objek kajian sejarah dapat diuraikan ke dalam beberapa bidang studi seperti sejarah politik, ekonomi, sosial, budaya, alam dan lain-lain.

3. Memiliki Teori

Sebagai disiplin ilmu, sejarah memiliki kerangka berpikir dan konsep yang digunakan untuk menjelaskan fenomena sejarah. Terdapat dua jenis teori dalam studi sejarah yaitu teori umum dan teori khusus.

Teori umum berlaku untuk semua peristiwa sejarah dan mencakup konsep seperti evolusi, konflik dan siklus. Sementara itu, teori khusus merujuk pada teori yang berlaku untuk peristiwa sejarah tertentu seperti masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia atau masuknya Islam ke Indonesia.

4. Memiliki Metode Ilmiah

Sebagai bidang ilmu, sejarah memiliki proses penelitian yang sistematik dan rasional. Metode ilmiah yang digunakan dalam studi sejarah mencakup beberapa tahapan yaitu heuristik untuk mengumpulkan sumber sejarah, kritik untuk menilai keaslian dan kredibilitas sumber tersebut serta interpretasi untuk menyusun fakta sejarah dan historiografi untuk menulis hasil penelitian sejarah.

5. Memiliki Sifat Generalisasi

Sebagai disiplin ilmu, sejarah bertujuan untuk mengidentifikasi pola-pola atau prinsip-prinsip umum yang terdapat dalam peristiwa sejarah. Melalui generalisasi ini, tujuannya memberikan makna atau pembelajaran dari pengalaman sejarah serta dapat digunakan untuk meramalkan atau memprediksi kemungkinan yang mungkin terjadi di masa depan.

Ciri-ciri utama sejarah di atas merupakan karakteristik yang membedakan sejarah dengan peristiwa biasa. Peristiwa sejarah merupakan kejadian istimewa karena hanya terjadi sekali dan tidak mungkin mengulang dengan cara yang sama persis.