Apa itu Hunter Moon? Hunter Moon adalah bulan purnama Oktober yang terjadi saat para pemburu paling aktif berburu. Masa ini akan merencanakan bulan-bulan musim dingin, dan berburu hewan untuk makanan.
Menurut profesor riset astronomi dan astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, Hunter Moon dapat dilihat di langit Indonesia pada malam hari. Mulai dari Maghrib setelah Matahari terbenam hingga menjelang fajar.
Fenomena alam Hunter Moon tidak berbahaya, sehingga dapat disaksikan oleh manusia dengan mata telanjang. Namun, Bulan Purnama membawa pengaruh besar pada pasang surut air laut. Hal ini perlu diwaspadai oleh masyarakat yang ada di kawasan pesisir.
Apa itu Hunter Moon?
Apa itu Hunter Moon? Hunter Moon merupakan istilah yang merujuk pada bulan purnama di bulan Oktober. Nama tersebut diberikan karena pada bulan Oktober, masyarakat Indonesia di belahan Bumi utara biasa menghabiskan waktu untuk berburu, sebagai persiapan menghadapi musim dingin.
Tradisi berburu umumnya dilakukan oleh komunitas pedesaan yang masih memegang nilai-nilai tradisional. Hasil buruan tersebut kemudian diolah, dan diawetkan untuk persediaan makan saat musim dingin.
Hunter Moon dapat dilihat oleh mata telanjang, tetapi akan lebih jelas jika menggunakan teleskop atau teropong.
Kamera profesional juga dapat digunakan untuk mengabadikan keindahan Hunter Moon.
Hunter Moon pada Oktober 2024 ini bertepatan dengan fenomena supermoon yang akan menjadi supermoon terbesar sepanjang tahun 2024. Pada saat ini, bulan berada pada jarak 357.363 kilometer dari Bumi.
Hunter Moon akan memengaruhi pasang surut air laut di bumi. Selama Hunter Moon, lautan yang berada lebih dekat Bulan akan mengalami pasang, sedangkan lautan di sisi berlawanan dengan Bulan akan mengalami surut.
Ketika bulan purnama, pasang air laut akan lebih tinggi dari biasanya karena tarikan gravitasi antara Bulan dan Matahari yang bekerja bersama Bumi.
Kapan Hunter Moon 2024?
Fenomena Hunter Moon akan terlihat di langit RI pada Kamis, (17/10/2024). Ini merupakan fenomena Bulan Purnama Super ketiga pada tahun 2024. Bulan ini akan terlihat 30 persen lebih terang, dan 15% lebih besar dibandingkan Bulan Purnama yang ada di titik terjauh dari Bumi.
Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG, Syrojudin mengatakan bahwa apabila berdasarkan tabel periodik, Hunter Moon diperkirakan mulai berlangsung pada 16, 17, dan 18 Oktober 2024. Adapun puncaknya jatuh pada 17 Oktober 2024.
Untuk wilayah Indonesia bagian barat, diperkirakan bulan akan terbit pada pukul 17.39 WIB, dan terbenam pada pukul 05.03 WIB.
Bulan berada pada waxing bungkuk, atau bagian Bulan yang gelap pada tanggal 16 Oktober 2024. Kemudian Bulan berada di fase bungkuk memudar, atau bagian bulan yang terang akan berkurang dari 99% menjadi 50% pada 18 Oktober 2024.
Dapat disimpulkan apa itu Hunter Moon? Bulan yang termasuk dalam kategori Bulan Purnama atau Supermoon. Kondisi ini, membuat Bulan tampak lebih besar daripada biasanya.