Bjorka Ditangkap Polda Metro Jaya, Ternyata Begini Sosok Aslinya!

Liputan6
Bjorka ditangkap kepolisian Polda Metro Jaya.
Penulis: Bahrul Ilmi
Editor: Safrezi
3/10/2025, 09.47 WIB

Kerap melakukan tindak kejahatan berupa peretasan, dan lama jadi incaran polisi, akhirnya Bjorka ditangkap Polda Metro Jaya. Polisi akhirnya berhasil menangkap hacker tersebut pada Selasa, 23 September 2025. Dari penangkapan tersebut, Bjorka diketahui merupakan seorang pemuda 22 tahun, dan memiliki banyak nama sama di internet, khususnya di dark web.

Bjorka disebut juga sebagai pemilik akun bernama Opposite6890, dan beberapa nama lain seperti SkyWave dan Shint Hunter.

Akhir Pelarian Bjorka

Menurut keterangan Kasubdit Penmas Polda Metro, AKBP Reonald Simanjuntak, polisi berhasil mengamankan pemuda berinisial WFT, yang diketahui sebagai Bjorka di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara.

"Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku WFT," kata Kasubdit Penmas Polda Metro, AKBP Reonald Simanjuntak, Kamis 2 Oktober 2025.

Dia juga mengungkap bahwa WFT yang berhasil diamankan itu adalah pemilik akun X (Twitter) atas nama Bjorka dan @Bjorkanesiaa.

Sementara itu menurut keterangan Wakil Direktur Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, Bjorka telah beraksi di darkweb sejak 2020, dan sering terlibat dalam kejahatan siber berupa penjualan data-data, yang diklaim Bjorka berasal dari berbagai instansi baik dalam maupun luar negeri.

Kronologi Penangkapan Bjorka

Dikenal memiliki kemampuan hacking, ternyata tak membuat Bjorka lolos dari kejaran polisi. Pemuda 22 tahun itu diburu oleh kepolisian karena adanya laporan dari sebuah bank swasta pada Februari 2025, setelah akun X @Bjorkanesiaa menampilkan tangkapan layar akun salah satu nasabah bank tersebut.

Bjorka kemudian menggunakan akun @Bjorkanesiaa untuk menghubungi pihak bank, dan mengaku telah membobol 4,9 juta data nasabah.

Menanggapi laporan tersebut, tim siber Polda Metro Jaya mulai melakukan penyelidikan, dan berhasil menangkap Bjorka, sosok hacker yang beberapa menggemparkan pengguna internet Indonesia lewat berbagai aksinya.

Gunakan Nama Bjorka Sejak 2020

Menurut hasil pemeriksaan polisi, WFT disebut telah menggunakan nama Bjorka sejak 2020, dan polisi telah melacak aktivitasnya di dark web sejak Desember 2024. Ketika namanya viral di internet sebagai Bjorka, dan jadi sorotan publik, ia akhirnya berganti nama menjadi SkyWave.

Setelah berganti identitas di sosial media, ia kembali melancarkan aksinya, yakni mengunggah tampilan mobile banking milik nasabah sebuah bank. Kemudian pada Maret 2025, sosok tersebut mengunggah ulang data yang ia miliki melalui kanal Telegram.

Berdasarkan penelusuran penyidik, ditemukan banyak data yang diklaim dikuasai oleh Bjorka, mulai dari perbankan, perusahaan swasta hingga sektor kesehatan. WFT juga diketahui menjual data-datanya lewat berbagai sosial media, seperti Facebook, Instagram dan TikTok.

Tak hanya itu, polisi pun menemukan sejumlah transaksi kripto, dan diketahui rutin menerima pembayaran kripto dari sejumlah akun yang rutin diganti oleh Bjorka.

"Jadi setelah akun tersebut di-suspend, maka dia akan selalu mengganti dengan akun-akun yang baru dan menggunakan email yang baru," ujar Kasubdit IV Ditres Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon.

Bjorka Pengangguran Tak Lulus SMK

Mengenai latar belakangnya, pemuda berinisial WFT itu kata polisi bukan seorang ahli dengan latar pendidikan teknologi. Ia merupakan seorang pemuda yang tidak lulus SMK, dan kemudian menekuni sistem komputer secara otodidak.

"Jadi yang bersangkutan ini bukan ahli IT, hanya orang yang tidak lulus SMK. Namun sehari-hari secara otodidak dia selalu mempelajari IT, jadi dia mempelajari segala sesuatunya itu hanya dari IT dan melalui komunitas-komunitas media sosial," kata Wakil Direktur Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus.

Kata Fian, WFT lebih banyak melakukan segala aktivitasnya di rumah, dan menghabiskan waktu di depan komputer, dan ia tidak memiliki pekerjaan tetap. Di darkweb maupun forum, ia menjual data-data yang diklaim berasal dari berbagai institusi dalam maupun luar negeri.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.