Kronologi Dua Kerangka Manusia di Gedung Kwitang Ditemukan

MSN
Dua Kerangka Manusia di Gedung Kwitang
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Safrezi
8/11/2025, 11.25 WIB

Penemuan kerangka manusia di gedung Kwitang mengejutkan masyarakat di sekitarnya. Penemuan ini menjadi titik terang dalam penyelidikan pascakerusuhan sekaligus menunjukkan pentingnya proses forensik dalam mengungkap kebenaran di balik tragedi yang menyebabkan sejumlah korban tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto menjelaskan, setelah kejadian tersebut terungkap, penyidik Polres Metro Jakarta Pusat menetapkan gedung itu sebagai status quo dengan memasang garis polisi guna menyelidiki sumber api penyebab kebakaran.

“Setelah dibiarkan, gedung ini dipasangi garis polisi karena menjadi salah satu yang terbakar. Pemasangan dilakukan untuk memastikan titik awal munculnya api,” ujar Kombes Budi Hermanto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/11/2025).

Garis polisi tetap terpasang hingga tim Labfor Polri menyelesaikan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada 19 September. Setelah itu, penyidik baru mencabut garis polisi tersebut atas permintaan pemilik gedung.

Kronologi Penemuaan Kerangka Manusia di Gedung Kwitang

Ilustrasi Kerangka Manusia (Shutterstock.com)

Polda Metro Jaya mengungkap bahwa permintaan pemilik gedung di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, untuk membuka garis polisi menjadi awal terungkapnya penemuan dua kerangka manusia di lokasi kebakaran yang terjadi pada Agustus 2025.

“Pada tanggal 19 September, pemilik gedung mengajukan permintaan untuk melakukan inspeksi guna menelusuri sumber api, dan keesokan harinya, 20 September, mereka mengajukan permohonan resmi untuk membuka jalur polisi,” ujarnya.

Penyidik Polres Metro Jakarta Pusat akhirnya memberikan izin kepada pemilik gedung untuk membuka garis polisi, setelah proses penyelidikan terkait penyebab kebakaran dinyatakan selesai.

“Penyidik Polres Jakarta Pusat mengizinkan pembukaan garis polisi karena telah ditemukan titik api penyebab kebakaran,” jelasnya.

Setelah itu, pemilik gedung mulai melakukan upaya perbaikan, kemungkinan melalui proses lelang untuk menentukan waktu inspeksi yang akan menilai kelayakan bangunan, apakah masih bisa dirobohkan atau tidak.

Pada 30 Oktober 2025, sekitar dua bulan setelah dirilis di Kwitang, Jakarta Pusat, ditemukan dua kerangka manusia di gedung tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan tim forensik, kedua kerangka itu diidentifikasi sebagai Farhan dan Reno, dua orang yang sebelumnya dilaporkan hilang dalam paksaan tersebut.

2 Kerangka Identik dengan Farhan dan Reno

Sebelumnya, KontraS melaporkan ada 44 orang yang hilang pasca kerusuhan Agustus 2025. Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa 40 orang di antaranya telah diamankan oleh pihak kepolisian karena diduga terlibat dalam kebocoran tersebut. Dengan demikian, pencarian kemudian difokuskan pada empat orang yang masih belum ditemukan, yaitu Eko, Bima, Farhan, dan Reno.

Belakangan, keberadaan Eko dan Bima berhasil ditemukan, sehingga tim penyelidikan kemudian memusatkan pencarian terhadap Farhan dan Reno. Berdasarkan hasil pemeriksaan tim forensik, dua kerangka manusia di gedung Kwitang teridentifikasi sebagai keduanya.

Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, menjelaskan bahwa nomor postmortem 0080 cocok dengan antemortem 002, yang mengidentifikasi jasad sebagai Reno Syahputeradewo, anak dari Muhammad Yasin. Sementara nomor postmortem 0081 cocok dengan antemortem 001, yang mengidentifikasi jasad sebagai Muhammad Farhan Hamid, anak dari Hamidi.

Penemuan kerangka manusia di Gedung Kwitang akhirnya mengungkap misteri hilangnya dua orang dalam peristiwa yang terjadi pada Agustus 2025. Setelah dilakukan pemeriksaan forensik oleh tim Labdokkes Polri, kedua kerangka tersebut teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo, dua dari empat orang yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh KontraS.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.