Pemerintah Bangun Kawasan Industri Subang, Terkoneksi dengan Patimban

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/nz.
Pekerja memasukkan kendaraan ke dalam Kapal MV Fujitrans saat ekspor perdana di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Jumat (17/12/2021).
25/8/2022, 06.05 WIB

Pemerintah akan segera membangun kawasan industri di Kabupate Subang. Jawa Barat. Kawasan industri tersebut akan terhubung ke pusat logistik Pelabuha Patimban dan Bandara Kertajati.

"Kami juga baru saja ditugaskan kawasan industri Subang, " kata Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, setelah menemui Presiden joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/5).

Dia mengatakan bahwa, kawasan industri Subang berada di Jawa Barat bagian selatan yang memiliki potensi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Kawasan tersebut saat ini telah memiliki Pelabuhan Patimban di Subang, dan Bandara Kertajati di Majalengka.

Menurut Erick, para menteri di kabinet Joko widodo telah melakukan rapat pekan lalu dan memutuskan bahwa Kertajati akan dijadikan pusat bandara kargo. Seperti diketahui, operasional bandara tersebut ditutup untuk penerbangan penumpang berjadwal karena sepi peminat.

 Selain itu, pemerintah juga tengah menggarap pelabuhan Patimban yang akan menjadi pesaing dari Tanjung Priok. Pembangunan pelabuhan tersebut ditargetkan rampung 2027.

Untuk meperkuat konektivitas, pemerintah juga akan menguji coba kereta cepat Jakarta-Bandung pada November 2022. Kereta cepat ini ditargetkan beroperasi Juni 2023. Sementara rangkaiannya diperkirakan tiba ke Indonesia dari Cina pada September 2022.

"Dan tentu dampakanya dengan kereta api cepat menyambung dari Jakarta dan ke Jawa Barat, ini mendorong pertumbuhan ekonomi baru. Karena kenapa? Tentu hasil rapat tadi kita ingin membangun kawasan yang di mana selama ini kita tahu Jawa Barat sebagai potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak kalah pentingnya dengan daerah-daerah lain.

 Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, perekonomian Jawa Barat berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 2,21 kuadriliun sepanjang 2021. Jika diukur menurut besaran PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010, ekonomi Jawa Barat tumbuh 3,74% pada 2021 dibanding tahun sebelumnya.

Reporter: Rizky Alika