Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak, menyebut ada temuan baru di tubuh jenazah. Luka itu adalah bekas lilitan di bagian leher, berbentuk goresan.
Letaknya di leher kanan hingga kiri, seperti bekas lilitan tali. “Artinya ada dugaan almarhum Brigadir Yoshua dijerat dari belakang,” kata Kamarudin di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (20/7).
Tim kuasa hukum sebelumnya telah membuat laporan polisi terkait dugaan tindak pidana pembunuhan berencana. Dalam laporan itu, tim kuasa hukum menyerahkan sejumlah bukti. Termasuk surat permohonan visum at repertum dari Kapolres Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022 yang menyebut telah ditemukan mayat seorang laki-laki pukul 17.00 WIB.
Barang bukti lainnya adalah surat dari Rumah Sakit Kramatjati Polri yang berisi informasi ada laki-laki berusia 21 telah menjadi jenazah. Lalu, foto kondisi Brigadir J saat berada di ruang jenazah untuk pemberian formalin.
Dari foto dan video yang diambil oleh sejumlah wanita, tubuh Brigadir J ditemukan beberapa sayatan, luka tembak, luka memar, pergeseran rahang, luka di bahu, luka sayatan di kaki, luka di telinga bagian belakang sepanjang satu jengkal, dan telinga bengkak. Ada pula luka di jari-jari, luka memar dan membiru di perut kanan dan kiri daerah tulang rusuk, luka menganga di bahu, luka di bawah dagu dan ketiak.
Kamaruddin mengatakan, peristiwa tragis yang menimpa Brigadir J diduga terjadi pada 8 Juli 2022 antara pukul 10.00 WIB sampai 17.00 WIB dengan tempat kejadian perkara di dua lokasi. Pertama, antara Magelang-Jakarta. Kedua, di rumah dinas Kepala Divisi Propam Polri Irjen Polisi Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Sedangkan polisi dalam keterangan persnya pada Senin pekan lalu mengatakan hal berbeda. Brigadir J disebut tewas tertembak setelah melepaskan tembakan ke arah Bharada E.
Peristiwa adu tembak ini terjadi di rumah Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 sekitar pukul 17.00 WIB. Latar belakang adu tembak itu adalah Brigadir J melakukan pelecehan dan penodongan pistol terhadap P, istri Kadiv Propam.