ZIGI – Peraih Piala Citra 2021 Jerome Kurnia dan Arawinda Kirana berbagi cerita tentang suka dukanya terjun ke dunia akting. Keduanya menjadi pembicara dalam acara IdeaFest 2021 sesi New Faces New Futures: Why These Young Actors Deserve More Awards yang dimoderatori oleh Zigi.id.
Banyak talenta baru yang hadir meramaikan industri, hanya beberapa yang berhasil tampil gemilang meraih penghargaan bergengsi seperti mereka. Apa rahasia Jerome Kurnia dan Arawinda Kirana? Yuk langsung simak berita selengkapnya di bawah ini!
Awal Karier Jerome Kurnia dan Arawinda Kirana
Jerome Kurnia dan Arawinda Kirana menceritakan bagaimana awal mula mereka bisa terjun di dunia film. Sebelum bermain dalam film pertamanya, Bumi Manusia di tahun 2018, Jerome pernah merasakan pengalaman akting melalui teater.
“Dari kecil sudah ikut teater. Kalau secara profesional baru 2018, film pertama Bumi Manusia bareng sama Ara juga,” kata Jerome Kurnia dikutip Zigi.id dari acara IdeaFest, Sabtu, 27 November 2021.
Jerome mengungkapkan, latar belakangnya sebagai seorang penyiar radio turut membantu ia menembus dunia entertainment. Sempat kuliah di jurusan hukum dan mencoba pekerjaan di bidang tersebut, Jerome mengaku kurang cocok sehingga lebih memilih fokus di industri entertainment.
“Dulu ikut casting dan itu susah banget. Tapi akhirnya, masuk ke dunia perfilman dan alhamdulillah betah. Bumi Manusia film pertama yang syuting, baru Dilan 1991,” tambahnya.
Sama seperti Jerome, Arawinda Kirana yang berangkat dari seni teater mendapat peran film panjang pertama di film Yuni, Ara mengatakan, dunia teater khususnya seni tari menjadi modal berharga dalam menapaki kariernya.
“Aku mulai dari terater pada umur 6 tahun, waktu itu belajar Tari Bali. Enggak sekadar nari saja tapi juga ekspresi wajah, kemudian waktu SMA pernah jadi sutradara,” beber Ara.
Sejujurnya, Arawinda Kirana lebih kepingin menjadi berada di belakang layar sebagai sutradara. Maka dari itu, saat ini aktris 20 tahun tersebut berniat mengambil kuliah film di Amerika Serikat di tahun depan.
Bertarung dengan Standar Kecantikan
Di awal-awal menembus dunia entertainment, Arawinda Kirana meyebut salah satu tantangan terbesarnya adalah ketika ia harus menghadapi standar kecantikan. Saat mengikuti casting, Ara bahkan pernah direndahkan karena penampilan fisiknya yang tidak bisa melewati standar kecantikan di Indonesia.
“Aku pernah enggak bisa melewati standar kecantikan di sini. Karena pernah dibilang terlalu hitam, keriting. Sampai pada akhirnya debut di film Yuni dan bisa mendapatkan pelajaran banyak hal,” ujar Ara.
Tak jauh berbeda dengan Ara, Jerome pun pernah menghadapi standar kecantikan yang ditetapkan sebelum menembus dunia perfilman. Jerome mengenang ketika awal-awal ia mengikuti casting sebelum mendapat peran di film Dilan 1991 sebagai Yugo.
“Awal mulanya ketika aku di radio aku ada perasaan kurang puas karena temam-temanku job lainnya MC sedangkan aku enggak bisa MC, dan akhirnya aku membanting stir menembus industri perfilman. Pas syaratnya kurusin badan dulu,” kenang Jerome Kurnia.
Tips Menjadi Artis ala Jerome Kurnia dan Arawinda Kirana
Sebagai artis pendatang baru yang langsung meraih penghargaan, Jerome Kurnia dan Arawinda Kirana tak lupa berbagi tips untuk orang-orang yang ingin menjadi artis. Menurut Jerome, untuk menjadi artis bekal yang harus dimiliki adalah kemauan terus belajar, down to earth, kegigihan, termasuk keberuntungan.
Sementara itu, Arawinda menambahkan, untuk menjadi seorang artis modal yang sangat berharga adalah identitas. Ara menyebut, fisiknya yang sempat dipermasalahkan oleh beberapa pihak justru saat ini menjadi kekuatannya untuk terus berkarya di dunia perfilman.
Untuk diketahui, Jerome Kurnia merupakan aktor berumur 27 tahun yang sukses memenangkan Piala di Festival Film Indonesia 2021 kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik lewat film Penyalin Cahaya. Sedangkan Arawinda Kirana juga memenangkan Festival Film Indonesia 2021 kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik lewat film Yuni.