Laura Basuki Raih Penghargaan di Festival Film Berlinale 2022

Instagram @laurabas
Laura Basuki
17/2/2022, 10.20 WIB

ZIGI – Laura Basuki memerankan karakter pendamping di film Before, Now, and Then (film Nana). Ia berhasil membawakan peran sebagai Ino, simpanan dari suami pemeran utama yang dimainkan oleh Happy Salma.

Berkat karakter Ino, Laura meraih penghargaan di Festival Film Internasional Berlin.

Dalam ucapan terima kasih Laura menegaskan bahwa piala kemenangan ini ditujukan juga untuk Indonesia. Simak selengkapnya di sini. 

Baca juga: 5 Fakta dan Sinopsis Film Yuni, Bersaing Masuk Nominasi Oscar 2022

Laura Basuki Raih Penghargaan di Festival Film Internasional Berlin

Film Before, Now, and Then (Nana) melakukan penayangan perdana untuk publik mancanegara di Festival Film Internasional Berlin (Berlinale) yang ke-72 pada 13 Februari 2022. Film yang dibintangi Happy Salma dan Laura Basuki ini memperebutkan piala utama, Golden dan Silver Bears. 

Pada Kamis, 17 Februari 2021 Laura Basuki berhasil membawa pulang piala Silver Bear untuk Aktris Pendamping Terbaik dalam film Nana. Laura meraih kemenangan ini berkat peran Ino, perempuan simpanan dari suami Nana (Happy Salma). 

Dalam video kemenangannya, aktris kelahiran 9 Januari 1988 ini merasa sangat terhormat bisa meraih piala tersebut. 

"Tapi itu takkan terjadi tanpa kerja keras tim yang luar biasa. Saya ingin mengucapkan terima kasih ke sutradara saya, Kamila Andini, Produser Ifa Ifansyah, Gita Fara, Co produser dan pasangan saya tercinta, Happy Salma. Terima kasih untuk energi di lokasi syuting," kata sang aktris kepada awak media. 

Laura juga tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada orang-orang terdekat yang telah mendukung dirinya dan film Nana. Di akhir, tidak lupa istri dari Leo Sanjaya ini menegaskan bahwa piala yang ia bawa pulang adalah 'untuk Indonesia'.

Kemenangan Laura ini juga ia bagikan lewat Instagram @laurabas. Dalam akun yang sama, Laura Basuki juga membagikan foto selama kru film Nana berada di Berlinale. 

Film Before, Now, and Then adalah film ketiga Indonesia yang berkompetisi di Berlinale setelah Badai Selatan (garapan sutradara Sofie W.D, 1962) dan Kebun Binatang (dibintangi Nicholas Saputra dan Ladya Cheryl, 2012). 

Sinopsis Before, Now, & Then (Film Nana) 

Before, Now, and Then (Nana) mengambil latar belakang tahun 1960-an di Jawa Barat, itu sebabnya narasi film yang digunakan berbahasa Sunda. Kamila Andini memiliki visi untuk membawa perspektif perempuan sebagai sudut pandang film. 

Film Nana adalah adaptasi dari penggalan novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran. Berkisah tentang perempuan Sunda bernama Raden Nana Sunani. Ia melarikan diri dari asalnya untuk mengindar dari orang-orang yang ingin mempersunting dirinya. 

Ia kemudian tinggal dan menikah dengan seorang laki-laki yang berasal di keluarga Menak, atau bangsawan Sunda. Tanpa dirinya tahu, sang suami memiliki simpanan bernama Ino. 

Alih-alih bertengkar, Ino dan Nana justru saling mendukung karena mengetahui kondisi satu sama lain. Bagi Kamila, film Nana atau film Before, Now, and Then merupakan cerita dari banyak perempuan. 

"Proyek film yang sangat ambisius tentang sejarah Indonesia tanpa kehilangan pendekatan pribadi dan orisinal dari perspektif perempuan," komentar Carlo Chatrian, direktut Berlinale Artistic. Carlo juga menegaskan bahwa cerita dijalin dengan musik dan perasaan yang tidak bisa siapa pun hindari. 

Saat ini berlum ada kabar tanggal penayangan film Before, Now, and Then (film Nana) yang dibintangi Laura Basuki dan Happy Salma di Indonesia.