ZIGI – Badai PHK yang menghantui banyak perusahaan sepertinya masih belum akan berhenti. Kali ini, pengembang Pokemon Go, Niantic, mengumumkan akan memecat 80 hingga  95 orang pegawainya.

Niantic juga akan membatalkan empat proyek yang tengah dikembangkan perusahaan.

Lalu seperti apa keadaan Niantic sekarang? Berikut beritanya.

Baca Juga: PHK Dimulai! Elon Musk Pecat 200 Karyawan Pabrik Tesla

Niantic PHK 8 Persen Karyawannya

Pengembang permainan Pokemon GO, Niantic kini tengah dirundung masalah. Sialnya, masalah ini datang saat niantis tengah membangun proyek ambisius metaverse terbarunya. Masalah yang kini dihadapi oleh Niantis sama seperti yang dialami perusahaan lainnya, yaitu dampak dari kondisi ekonomi yang tengah goyah.

Akibat kondisi ini, Niantic pun memutuskan untuk melakukan pemecatan terhadap 8 persen dari jumlah stafnya.

Mengutip Techcrunch, akan ada 85 hingga 90 orang yang akan terkena PHK dari pihak perusahaan. Hal ini cukup mengejutkan, mengingat tujuh bulan lalu perusahaan mengalami kenaikan valuasi sebesar US$ 300 juta (Rp 4 triliun), dan kini valuasi perusahaan menjadi US$ 9 miliar (Rp 134 triliun).

Angka ini meningkat dua kali lipat dibanding valuasi tahun 2018.

Berdasarkan email yang dikirim pimpinan kepada para karyawan, CEO Niantic, John Hanke menyebut bahwa pengurangan ini dimaksudkan untuk menghemat biaya operasional, sebagai persiapan menghadapi badai ekonomi yang mungkin akan datang dalam beberapa waktu ke depan.

Niantic Batalkan 4 Megaproyek

 

Selain melakukan pemutusan hubungan kerja, Niantic juga akan membatalkan megaproyek yang rencananya akan dieksekusi oleh perusahaan.

Empat proyek tersebut adalah Heavy Metal, sebuah permainan Transformer yang kini telah memasuki fase beta. Kedua adalah Hamlet, sebuah kolaborasi dengan perusahaan teater yang mendirikan Sleep No More.

Dua proyek lainnya adalah Blue Sky dan Snowball. Beberapa permainan yang baru saja dirilis seperti NBA All-World dan Peridot tidak terimbas keputusan ini.

Niantic Berusaha Mengulangi Kesuksesan Pokemon Go

Permainan andalan Niantic, Pokemon GO menghasilkan pendapatan sebesar US$ 1 miliar setiap tahunnya, setelah dirilis pada 2016. Bahkan Pokemon GO mampu mendapatkan penghasilan hingga US$ 500 juta hanya dalam dua bulan  perilisan, dan menjadikan permainan ini sebagai permainan ponsel dengan pertumbuhan terbesar sepanjang masa.

Hal ini yang tengah dilakukan oleh Niantic kepada permainan-permainan barunya, yaitu mengulang kesuksesan dari Pokemon Go.

Beberapa permainan produksi Niantic juga ada yang tidak memberikan keuntungan seperti Harry Potter: Wizards Unite. Pikmin Bloom yang dirilis pada Oktober lalu, telah diunduh sebanyak 5,6 juta kali dan menghasilkan keuntungan sebesar US$ 6,8 juta, berdasarkan perhitungan dari Sensor Tower.

Terlepas dari tipe permainan augmented reality yang memang menjadi ciri khas Niantic, kini perusahaan tengah mengembangkan Lightship AR Developer Kit. Lightship AR Developer Kit ini dimaksudkan sebagai alat gratis bagi para pengembang untuk menciptakan permainan AR, yang mampu mengoperasikan sistem permainan Unity.

Namun, mulai Januari 2023, para pengguna harus membayar untuk menggunakan Lightship AR Developer Kit ini.

Itu tadi kabar dari perusahaan game raksasa, Niantic, yang kini juga menjadi korban dari kondisi ekonomi yang tengah carut marut.

Baca Juga: 5 Startup Dalam dan Luar Negeri Terkena Badai PHK