ZIGI – Saham perusahaan media sosial mengalami penurunan dikarenakan rencana Twitter dan Snap mengurangi belanja digital iklan. Langkah ini dilakukan Twitter dan Snap karena pertumbuhan ekonomi dunia yang sedang melambat.
Akibat perekonomian dunia yang melambat muncul gelombang PHK besar-besaran oleh perusahaan start-up. Sebut saja Meta yang merencanakan PHK sekitar 300 karyawan, Netflix sekitar 150 karyawan hingga perusahaan kripto Blockchain yang memangkas karyawan mencapai 25 persen.
Melihat masalah ini, perusahaan mana saja yang mengalami penurunan saham akibat Twitter dan Snap? Yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Saham Anjlok, Netflix Berencana Jual Series Original ke Platform Lain
Saham Perusahaan Media Sosial Merosot Karena Twitter dan Snap
Sejumlah perusahaan media sosial mengalami penurunan saham akibat Twitter dan Snap berikan isyarat untuk mengadakan pengurangan belanja iklan digital berhubungan dengan melambatnya perekonomian dunia.
“Untuk Snap dan sektor iklan digital, kami yakin ada tanda-tanda pemotongan belanja iklan untuk kedepannya,” ujar perusahaan keuangan RBC Capital Markets dalam sebuah catatan dilansir dari Reuters pada Sabtu, 23 Juli 2022.
Adapun perusahaan media sosial yang terdampak adalah Pinterest Inc yang sahamnya mengalami penurunan di presentase 7,5 persen. Selain itu, saham perusahaan yang mewadahi Facebook, Meta Platform Inc juga turun senilai 4,6 persen.
Sementara saham pemilik Google Alphabet Inch berencana menjual iklan online juga mengalami penurunan sebesar 2,1 persen. Hingga saat ini, perusahaan Meta, Pinterest, Google dan Snap secara kolektif telah kehilangan sebesar US$ 36 miliar (Rp 539 triliun).
Pengiklan Kurangi Pengeluaran Saat Suku Bunga Naik
Selain Snap kurangi belanja iklan digital, alasan saham anjlok lainnya karena pengiklan mengurangi pengeluaran di tengah kenaikan suku bunga dan lonjakan inflasi. Langkah tersebut diambil pihak pengiklan lantaran sedang berjuang dengan kekurangan tenaga kerja.
“Jika Anda ingin bukti perusahaan gelisah dengan prosek maka lihat saja bagaimana platform media dan agen pemasaran meratapi pasar periklanan yang lebih sulit,” ujar Direktur perusahaan investasi online AJ Bell, Russ Mould.
Disisi lain, Twitter belum lama ini dirundung masalah dengan pembatalan akuisisi oleh Elon Musk dan berujung sidang yang akan diselenggarakan pada Oktober 2022. Hal ini diperparah dengan kondisi pendapatan Twitter pekan lalu yang mengalami penurunan bernilai US$ 30 miliar (Rp 449 triliun).
Oleh sebab itu, investor harus bersiap diri menghadapi gelombang pendapatan global paling lambat dalam sejarah di sektor media sosial. Bukan hanya masalah Twitter dan Snap saja melainkan juga Apple Inc yang juga akan merubah prospek cloud lebih lanjut.
Sementara Snap Inc mengalami penurunan saham mencapai 34,6 persen dan angka ini merupakan penurunan paling banyak diperdagangkan di bursa AS. Alasan menurunkan nilai saham, pihak Snap mengungkapkan tengah mencari sumber pendapatan baru agar perusahaan dapat bertumbuh.
Meta dan Google Alphabet Inc akan mengunggah hasil pendapatan pada minggu depan, sedangkan Pinterest Inc akan melaporkan pendapatan kuartal II pada Agustus 2022.
Baca Juga: 10 Saham Favorit Anak Muda Berdasarkan Sektor, Perbankan Nomor 1