5 Tips Investasi Anti FOMO Menurut Kemenkeu

Pexel
Ilustrasi investasi bodong
3/6/2023, 17.00 WIB

ZIGI – Sejak pandemi Covid-19, tren investasi marak diperbincangkan di media sosial. Bahkan investasi sudah menjadi suatu tren karena memberikan keuntungan dalam jangan waktu tertentu. Sayangnya, masih banyak orang belum paham tentang investasi.

Media keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merangkum tindakan yang bijak dalam berinvestasi agar tidak hanya ikut arus tren alias FOMO (Fear of Missing Out). Apa saja langkah-langkah tersebut? Yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Baca Juga: 4 Cara Mencegah Kebiasaan FOMO, Bikin Keuanganmu Sehat

1. Ingat Tujuan Awal Investasi

Beberapa waktu belakangan banyak instrument investasi yang diperbicangkan orang-orang dikalangan milenial hingga gen Z seperti NFT, robot trading, binary option, kripto, hingga peer to peer (P2P). Ketika ada jasa yang membuka investasi, sebaiknya dipertimbangkan kembali dan tidak asal ikut arus karena sedang tren dikalangan anak muda.

Jika mengambil langkah untuk berinvestasi tanpa dibekali pengetahuan yang cukup, kamu bisa menjadi target yang mudah untuk penipuan berkedok investasi. Kenali terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan dari setiap instrument invesasi. Selain itu, tentukan tujuan serta strategi investasi agar terhindar dari penipuan.

2. Sesuaikan dengan Kemampuan

Sikap FOMO membuat seseorang merasa ingin tahu dengan hal yang sedang tren seperti halnya investasi. Dengan promosi keuntungan yang menggiurkan, ada kalanya melakukan investasi dalam jumlah banyak yang banyak tanpa mempertimbangkan dampak jangka pendek dan panjangnya.

Sebaiknya gunakan uang sisa kamu untuk memulai investasi, dimulai dengan nominal yang kecil. Hindari untuk penggunaan uang yang dialokasikan sebagai investasi jangka panjang seperti dana pensiun, pendidikan anak, dan sejenisnya. Apabila belum mampu berinvestasi dengan instrument yang dijanjikan, alangkah baiknya untuk tidak memaksakan diri.

3. Hati-Hati Terjebak Penipuan

Seperti awal tahun 2022, banyak pelaku investasi bodong seperti Indra Kenz dan Doni Salmanan ditangkap kepolisian karena telah menggelapkan sejumlah uang dari kliennya. Meski terlihat menjanjikan dan tidak jarang mereka promosi melalui media chat seperti WhatsApp atau SMS.

Ketika menerima pesan dengan pesan yang menjanjikan sebaiknya untuk tidak langsung mempercayainya, kenali terlebih dahulu profil hingga riwayat perusahaan. Untuk lebih amannya, investasikan uangmu ke jasa investasi yang sudah terdaftar OJK (Otoritas Jasa Keuangan). 

4. Kontrol Emosi

Sikap FOMO berkaitan dengan aspek psikologis seseorang yakni sebuah emosi atau euforia yang muncul karena kabar yang ramai diperbincangkan. Jika emosi ini tidak dikendalikan dengan baik bisa menyebabkan seseorang salah dalam mengambil keputusan.

Hal ini dikarekanakn kondisi pikiran yang tidak jernih karena dikuasi emosi yang menggebu-gebu. Apabila dipenuhi dengan rasa senang berlebihan, tenangkan terlebih dahulu dan tidak buru-buru untuk berinvestasi. Analisis terlebih dahulu instrumen investasi tersebut dengan optimal.

5. Diskusi dengan Pakar Investasi

Tidak semua orang memahami tentang dunia investasi. Meski banyak video atau artikel yang bermunculan di meda sosial, cukup sulit untuk bisa diajak diskusi terkait keuangan khususnya investasi. Kamu bisa menanyakan kegelisahan atau keingintahuan kamu tentang investasi ke pakar keuangan.

Umumnya, pakar keuangan akan menelisik kembali tentang kesehatan finansial kamu. Jika dirasa mampu untuk berinvestasi, pakar tersebut memberikan pilihan produk investasi yang cocok dan sesuai dengan keuangan kamu.

Itu lah sejumlah tips Investasi yang bijak anti FOMO menurut Kementrian Keuangan. Alangkah baiknya fokus pada tujuan investasi dan sesuaikan dengan kondisi keuangan agar tidak terjebak penipuan atau mengalami kerugian.

Baca Juga: 5 Investasi yang Cocok untuk Mahasiswa, Modal Dikit dan Anti Ribet