ZIGI – Mantan CEO Twitter, Jack Dorsey buka suara usai Elon Musk melakukan pemecatan massal. Dorsey meminta maaf karena ikut bertanggung jawab atas kepemilikan Twitter yang kini dikuasai oleh CEO Tesla tersebut.

Usai mengakuisisi Twitter, Elon Musk memecat pejabat tinggi perusahaan. Tidak berhenti begitu saja, pria kelahiran Afrika Selatan ini rupanya juga memecat sekurangnya 50 persen karyawan. Berikut permintaan maaf Jack Dorsey usai PHK besar-besaran. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Baca Juga: Elon Musk Harus Bayar Pesangon Eks CEO Twitter Sebesar Rp896 Miliar

Jack Dorsey Minta Maaf

Jack Dorsey mengucapkan permintaan maafnya melalui akun Twitter pribadinya. Permintaan maaf ini seiring kabar pemecatan massal yang dilakukan oleh Elon Musk selaku pemilik baru perusahaan dengan ikon burung warna biru tersebut.

Orang-orang di Twitter dulu dan sekarang kuat dan tangguh. Mereka akan selalu menemukan jalan tidak peduli seberapa sulit saat itu. Saya sadar banyak orang marah kepada saya,” tulis Jack Dorsey dikutip Zigi.id dari Twitternya, @jack pada Minggu, 6 November 2022.

Menyadari banyak yang marah terhadapnya sebab mengembangkan Twitter begitu cepat, pendiri Twitter itu akhirnya meminta maaf.

Saya memiliki tanggung jawab mengapa semua orang berada dalam situasi ini: Saya mengembangkan ukuran perusahaan terlalu cepat. Saya minta maaf untuk itu,” imbuhnya.

Adanya PHK massal yang dilakukan oleh Elon Musk beberapa waktu lalu, Jack Dorsey berterima kasih kepada para karyawan yang sudah bekerja untuk Twitter.

Saya berterima kasih untuk cinta semua orang yang pernah bekerja di Twitter. Saya tidak berharap timbal baik pada saat ini atau selamanya. Dan saya memahaminya,” tulis Jack Dorsey.

Sementara itu, Jack Dorsey mengungkapkan kesenangannya karena Twitter akan diambil alih oleh Elon Musk pada April lalu. Sebagai pengingat, Jack Dorsey menyatakan pengunduran dirinya sebagai CEO Twitter pada 2021 lalu dan diambil alih oleh Parag Agrawal.

Elon Musk PHK Massal Karyawan Twitter

Elon Musk mulai melakukan pemecatan massal pada Jumat, 4 November 2022. Karyawan yang dipecat mendapatkan pemberitahuan melalui email.

“Dalam upaya menempatkan Twitter di jalur yang sehat, kami akan melalui proses sulit untuk mengurangi tenaga kerja global kami pada hari Jumat,” tulis dalam email dilansir dari The Guardian.

Karyawan yang dipecat diduga mencapai 50 persen dari keseluruhan staf perusahaan. Saat dipimpin oleh Jack Dorsey, karyawan Twitter menginjak angka 2.000 orang pada 2013. Diketahui karyawan Twitter pada akhir tahun lalu mencapai 7.500 orang.

Apabila PHK massal mencapai 50 persen maka lebih dari 3.000 karyawan telah dipecat. Kendati demikian, Elon Musk mengungkapkan bahwa karyawan yang dipecat mendapatkan pesangon tiga bulan bekerja.

Mengenai pengurangan kekuatan Twitter, sayangnya tidak ada pilihan ketika perusahaan merugi lebih dari US$4 juta (Rp 62,4 miliar)/hari. Semua orang yang keluar ditawari 3 bulan pesangon,” cuit Elon Musk dikutip dari Twitternya, @elonmusk.

Usai pemberitahuan pemecatan massal karyawan Twitter, Jack Dorsey selaku pendiri dan mantan CEO perusahaan merasa ikut bertanggungjawab dan memohon maaf.

Baca Juga: Kebijakan Elon Musk, Akun Twitter Centang Biru Bakal Bayar Rp312 Ribu