Setahun Pandemi, Mengapa Masih Ada Warga Bebal untuk Pakai Masker?

Dini Hariyanti
18 Mei 2021, 16:20
Setahun Pandemi, Mengapa Masih Ada Warga Bebal untuk Pakai Masker?
ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Petugas gabungan memberikan hukuman push up kepada warga yang tidak memakai masker saat razia Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB) di Kawasan Jalan Fatmawati, Jakarta, Selasa (28/4/2020).

Masyarakat di sebagian daerah terpantau mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dengan baik selama setahun pandemi Covid-19. Jumlahnya lebih dari 90 persen. Tapi, masih ada masyarakat di 38 kabupaten/kota dengan kepatuhan menggunakan masker yang relatif minim di bawah 60 persen.

Mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan alias 3M menjadi hal krusial pada waktu pandemi corona saat ini. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa tiga lapis proteksi virus corona harus berjalan beriringan yaitu vaksinasi, 3M, dan 3T alias testing, tracing, dan treatment.

“Lapisan-lapisan proteksi ini yang akan memperkuat kita. Kalau vaksin ada tetapi tingkat penularan tetap tinggi, vaksinasi sulit berjalan lancar. Penularan tetap perlu ditekan sehingga vaksinasi berjalan baik,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito belum lama ini.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 per 9 Mei 2021, rerata ketidakpatuhan memakai masker tertinggi berada di lima lokasi kerumunan, yaitu restoran, rumah, jalan umum, pasar, dan tempat wisata. Meskipun pandemi telah berlangsung sekitar setahun terakhir, tetap ada masyarakat yang enggan mengenakan masker.

Mengutip laman Instagram @pandemictalks, terdapat beberapa alasan masyarakat yang enggan memakai masker. Di kalangan anak muda misalnya, mereka merasa Covid-19 tidaklah berbahaya dan berpikir bahwa virus corona hanya menyerang orang tua. Padahal, Covid-19 dapat menyerang semua usia. Bahkan, tetap ada kelompok muda tanpa komorbid apapun yang meninggal karena virus ini.

Sementara bagi orang tua, masker kerap dianggap membuat mereka sulit bernapas, sulit bicara, dan berbagai alasan lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mengingatkan kalangan orang tua agar mengenakan masker secara benar. Yakinkan mereka, menggunakan masker tidak hanya untuk kebaikan diri sendiri tetapi juga bentuk kepedulian terhadap keselamatan orang lain.

Namun, tetap saja ada pejabat publik atau tokoh masyarakat yang tidak mencontohkan kedisiplinan memakai masker. Padahal, penting bagi mereka untuk memperlihatkan contoh yang baik kepada masyarakat umum. Pasalnya, tingkah laku figur publik merupakan salah satu cara ampuh untuk mempelajari perilaku baru. 

Jadi, perlu bersama-sama ambil peran untuk menghentikan penyebaran Covid-19 dengan mengenakan masker dengan benar. Bagaimana caranya? Yakni, memakai masker yang menutupi hidung, mulut, hingga dagu. Jangan sungkan untuk saling mengingatkan.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...