Bakti BUMN, Terobosan untuk Wujudkan Pemerataan Ekonomi
Kementerian BUMN meminta program Bakti BUMN fokus kepada tiga sektor utama saja, yaitu pendidikan, lingkungan, dan UMKM. Dengan begitu, program ini diharapkan memiliki dampak nyata yang lebih optimal bagi masyarakat.
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, Bakti BUMN atau program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN harus memiliki manfaat yang jelas.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan lokakarya terkait dampak program TJSL dengan metode Social Return on Investment (SROI) batch 2 yang diselenggarakan PT Sucofindo bersama Kementerian BUMN di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (13/10/2022).
"Kegiatan ini menjadikan BUMN semakin profesional, transparan, akuntabel dalam memperkokoh pilar pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan sehingga mewujudkan Indonesia yang maju, makmur dan mendunia," ujar Erick.
Kementerian BUMN, imbuhnya, secara konsisten mendorong dilakukannya transformasi dan perbaikan sistem, termasuk dalam TJSL. Erick menekankan program Bakti BUMN harus mampu menjadi terobosan bersama dalam membantu pemerataan dan keseimbangan ekonomi bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi, Kementerian BUMN Tedi Bharata mengatakan, kegiatan tersebut selaras dengan Peraturan Menteri BUMN No. Per-05/MBU/04/2021 yang telah diperbaharui melalui Peraturan Menteri BUMN No. Per- 06/MBU/09/2022 mengenai pengukuran dampak program Bakti BUMN.