Kasus Kematian saat Melakukan Isolasi Mandiri

Image title
30 Juli 2021, 09:01

Keterbatasan ruang di rumah sakit memaksa banyak pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Namun banyak di antara mereka yang tak selamat dan akhirnya meninggal dunia.

Berdasarkan data Lapor Covid-19, sekurangnya ada 2.707 kasus kematian isoman dan di luar rumah sakit pada 1 Juni hingga 27 Juli 2021. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kematian isoman terbanyak mencapai 1.218 jiwa. (Baca: Beda Nasib Lonjakan Kasus Covid-19 di Inggris dengan Indonesia)

Sementara itu, Jawa Barat menyusul dengan 701 kasus kematian pasien isoman. Posisinya diikuti provinsi Jawa lainnya, yakni DI Yogyakarta (307), Jawa Tengah (177), Jawa Timur (139), dan Banten (113). Provinsi lain dengan catatan kematian isoman terbanyak dari luar Jawa adalah Kepulauan Riau dengan 13 kasus, serta Nusa Tenggara Timur yang mempunyai delapan kasus kematian.

Tingginya kasus di Jakarta salah satunya karena pemerintah daerah setempat cukup intensif melakukan pendataan dan membuka informasi statistik kematian pasien isoman. Lapor Covid-19 menilai banyak daerah yang belum terbuka, sehingga kasus yang ada dinilai tidak mencerminkan situasi yang sebenarnya.

Lonjakan kasus Covid-19 mengakibatkan ruang perawatan rumah sakit tak lagi terjamah bagi semua pasien. Alhasil, para pasien merawat diri sendiri di rumah. Tak hanya itu, terbatasnya oksigen dan obat-obatan memperbesar risiko kematian pasien isoman.

Ditambah lagi ketakutan dikucilkan dan menjadi beban sosial, sehingga enggan untuk melapor. Angka kematian juga meningkat karena mereka tak terpantau para tenaga kesehatan (nakes) dan warga lingkungan setempat. (Baca: Mengurai Masalah Ketimpangan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia)

“Kematian itu adalah produk kronis. Terjadi akibat berbagai keterlambatan, dari mulai dideteksi, ditemukan, dirujuk, hingga ditangani. Itulah penyebab kematiannya,” ujar epidemiolog Griffith University Dicky Budiman.

Pemerintah daerah perlu membangun pusat (shelter) isoman yang terpantau nakes dan masyarakat sekitar. Kemudian dalam masa genting, pemerintah dapat mempekerjakan mahasiswa calon dokter. Terjaminnya dukungan sosial, ekonomi, dan medis bagi pasien dapat meringankan beban mereka. Masyarakat juga dapat dilibatkan untuk membantu melacak kasus Covid-19.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami