Bumi Rencanakan Bayar Kupon Pekan Depan

Image title
Oleh
22 Mei 2014, 00:00
4006.jpg
KATADATA/
www.bakrie-brothers.com

KATADATA ? Setelah gagal membayar kupon obligasi valuta asing (valas) yang jatuh tempo pada 12 Mei lalu, PT Bumi Resources Tbk berencana membayar kupon obligasi tersebut pekan depan.

Perseroan menerbitkan guaranted senior secured notes lewat Bumi Capital Pte Ltd senilai US$ 300 juta pada November 2009.  Dengan menjanjikan bunga sebesar 12 persen persen per tahun yang dibayar setiap enam bulan sekali, ternyata perseroan gagal membayar bunga tersebut pada saat jatuh tempo pembayaran bulan lalu.

Dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia, Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava memang tidak menyebut mengenai apa alasan perseroan hingga gagal melakukan pembayaran kupon bunga obligasi valas tersebut. Namun, dia mengatakan perseroan masih memiliki opsi untuk melakukan pembayaran hingga bulan depan.

?Kami memiliki waktu tenggang (cure period) selama 30 hari hingga tanggal 11 Juni,? ujarnya, Kamis (22/5).

Secara fundamental, terlihat bahwa emiten ini memiliki sejarah kinerja keuangan yang kurang baik. Laporan keuangan perseroan dalam dua tahun terakhir selalu mencetak rugi bahkan pada tahun 2013 lalu pada laporan posisi keuangan perusahaan terlihat bahwa modal yang dimiliki sudah berada pada posisi negatif.

Sepanjang dua tahun terakhir, harga saham perseroan juga terus turun. Awal tahun 2012, harga saham Bumi mencapai Rp 2.200 per saham. Hingga perdagangan kemarin, harga saham perseroan hanya Rp 216 per saham. Meski demikian jumlah saham yang ditransaksikan cukup ramai, yaitu tercatat lebih dari 300.000 lot saham.

Akibat gagal bayar ini, harga obligasi valas yang jatuh tempo pada 2016 tersebut turun 1,9 sen, menjadi 41,2 sen. Ini merupakan level terendah dalam sepekan terakhir.

Reporter: Safrezi Fitra
Editor: Arsip
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...