Ukraina Urung Gabung NATO, Perang dengan Rusia akan Berakhir?

Image title
9 Maret 2022, 16:14
Ukrainian President Volodymyr Zelenskiy speaks during the annual Munich Security Conference, in Munich, Germany February 19, 2022. REUTERS/Andreas Gebert
Reuters
Ukrainian President Volodymyr Zelenskiy speaks during the annual Munich Security Conference, in Munich, Germany February 19, 2022. REUTERS/Andreas Gebert

Perang antara Rusia dan Ukraina berpeluang berakhir setelah kedua negara sepakat gencatan senjata untuk sementara waktu. Kesepatan ini dicapai setelah Ukraina tak lagi berniat menjadi anggota NATO. 

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengumumkan negaranya tidak lagi mendesak menjadi anggota NATO.  Alasan Rusia menyerang Ukraina karena khawatir negara tetangga bergabung dengan kelompok pertahanan pro-Barat.

Zelensky juga mengatakan terbuka untuk "berkompromi" pada status dua wilayah pro-Rusia, yaitu Donetsk and Luhansk, yang telah mengklaim memisahkan diri dari Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kedua wilayah di sebelah timur Ukraina tersebut sebagai negara independen, sebelum melancarkan invasi pada 24 Februari.

"Saya telah menenangkan diri mengenai pertanyaan ini sejak lama, setelah kami memahami bahwa ... NATO tidak siap untuk menerima Ukraina," kata Zelensky dalam sebuah wawancara yang disiarkan Senin malam di ABC News, seperti dikutip dari France24.

Menurut Zelensky, aliansi takut untuk menghadapi kontroversi, termasuk melakukan konfrontasi dengan Rusia. 

Sebelumnya, Rusia telah mengumumkan gencatan senjata untuk sementara waktu, yang berlangsung mulai pukul 10.00 waktu Moscow (14.00 WIB) pada Rabu (9/3).

Dilansir dari CNN, Rusia juga siap untuk memberikan lima jalur evakuasi bagi warga sipil Ukraina, yakni melalui koridor Kyiv, Chernihiv, Sumy, Kharkiv dan Mariupol. Selain itu, terdapat juga dua kota lain yang sedang dinegosiasikan bersama pihak Ukraina sebagai jalur evakuasi.

Markas Besar Koordinasi Rusia untuk Respon Kemanusiaan di Ukraina mengatakan informasi mengenai evakuasi dari lima koridor tersebut akan dikirimkan kepada Deputi Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.

Pihak Rusia mendesak adanya komunikasi lebih lanjut dengan pihak Ukraina mengenai pertukaran informasi terkait evakuasi warga sipil dan juga warga asing. Selain itu, pihak Kyiv diminta agar informasi gencatan senjata sementara dan evakuasi disampaikan kepada perwakilan kedutaan besar negara asing lainnya dan organisasi internasional yang berada di wilayah Ukraina. 

Halaman:
Reporter: Nuhansa Mikrefin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...