Arus Mudik via Tol Catat Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
Antusiasme masyarakat untuk mudik tahun ini sangat tinggi, setelah selama dua tahun terakhir diliputi pandemi dan larangan pemerintah untuk melakukan tradisi mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Tingginya minat masyarakat dari kawasan Jabodetabek untuk mudik sangat terlihat dari data PT. Jawa Marga (Persero), Tbk. selaku salah satu operator jalan tol Tans Jawa. Perusahaan tersebut mencatatkan terjadi rekor tertinggi volume lalu lintas pada periode arus mudik sepanjang libur Hari Raya Idul Fitri di Indonesia, pada H-3 yang jatuh pada hari Jumat (29/4).
Sepanjang hari itu, sebanyak 105.016 kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju Timur baik ke arah Cirebon, Semarang, Solo, Surabaya, dan kawasan lainnya. Jumlah ini meningkat 165,5% dari lalu lintas normal periode November 2021 sebanyak 39.554 kendaraan.
Angka ini juga memecahkan rekor sebelumnya, yang tercatat pada periode arus mudik 2019 lalu. Kala itu Jasa Marga mencatatkan rekor tertinggi melayani volume lalu lintas dengan 103.077 kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju timur via Jalan Tol Trans Jawa yang melintas melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menjelaskan, untuk melayani pengguna jalan dengan maksimal, Jasa Marga mengoperasikan total gardu operasi hingga dua kali lipat dari kondisi lalu lintas normal.
“Kami memaksimalkan kapasitas gerbang tol untuk melayani peningkatan volume lalu lintas di GT Cikampek Utama, yang mengoperasikan total 30 lajur transaksi serta penambahan 4 mobile reader secara tandem,” jelas Heru melalui keterangan resmi, Minggu (1/5).
Untuk mengurai kepadatan, atas diskresi Kepolisian, arus kendaraan melalui tol pada Sabtu (30/4) malam mengalami rekayasa lalu lintas one way dari Km 70 GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, hingga Km 414 GT Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang.
Sebelumnya, one way telah diperpanjang hingga Km 442 Simpang Susun Bawen Jalan Tol Semarang-Solo. Melihat kondisi di lapangan serta sesuai dengan diskresi Kepolisian, sejak pukul 16.10 WIB, one way dari Banyumanik Km 420 sampai dengan Bawen Km 442 ditutup.
Kemudian, pada pukul 20.35 WIB dilanjutkan dengan penutupan one way dari GT Kalikangkung Km 414 sampai dengan Banyumanik di Km 420.
Sementara itu, jika melihat volume kendaraan selama pelaksanaan arus mudik dari H-10 hingga H-3, yaitu periode Jumat (22/4) hingga Jumat (29/4), tercatat lebih dari 1,3 juta kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek.
Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat gerbang tol utama, yaitu GT Cikupa untuk ke arah Merak, GT Ciawi ke arah Puncak, dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama untuk arah Trans Jawa dan Bandung.
Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ke tiga arah yaitu mayoritas sebanyak 733.159 kendaraan (52,6%) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 395.082 kendaraan (28,3%) menuju menuju arah Barat (Merak), dan 266.613 kendaraan (19,1%) menuju arah Selatan (Puncak).
Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 17,6% jika dibandingkan lalin normal periode November 2021 yang mencapai 1,1 juta kendaraan.
Sementara tahun ini, Jasa Marga memperkirakan sedikitnya ada 2,56 juta kendaraan: