Indonesia Tetap Undang Putin ke G20, AS Keberatan

Aryo Widhy Wicaksono
1 Mei 2022, 14:32
Presiden AS Joe Biden berjalan dari Marine One saat kembali ke Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Senin (28/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/AWW/djo
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/AWW/djo
Presiden AS Joe Biden berjalan dari Marine One saat kembali ke Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Senin (28/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/AWW/djo

Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk mengundang dua pemimpin negara yang saat ini sedang terlibat perang, yaitu Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Meskipun ada tekanan dari beberapa negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada serta Uni Eropa, untuk mengecualikan Rusia dari pertemuan G20.

Presiden Jokowi menyampaikan langsung undangan ini saat menghubungi kedua pemimpin melalui sambungan telepon Jumat (29/4).

Menanggapi undangan terhadap Rusia, Amerika Serikat menyatakan keberatannya dengan mempertegas pandangan mereka terkait kehadiran Putin pada pertemuan G20. Menurut Sekretaris Pers Presiden AS Joe Biden, Jen Psaki, Amerika Serika tidak akan mengubah sikapnya terhadap kehadiran Rusia atau Putin pada pertemuan G20.  

"Presiden secara terbuka telah menyatakan menentang kehadiran Presiden Putin pada G20. Kami menyambut baik kehadiran Ukraina," kata sekretaris pers Biden Jen Psaki di Washington, seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (1/5).

"Kami telah menyampaikan pandangan kami bahwa kami tidak berpikir (Rusia) harus menjadi bagian dari itu secara publik dan pribadi," katanya,

Psaki pun menambahkan, Washington juga memahami bahwa undangan kepada Rusia telah disampaikan sebelum terjadinya invasi.

Sementara Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Jalina Porter, menjelaskan bahwa negaranya tidak lagi dapat membangun hubungan seperti biasa dengan Rusia dalam skala Internasional. Namun Porter tidak mengomentari apakah AS masih akan hadir pada pertemuan G20 nanti.

"Amerika Serikat terus percaya bahwa itu tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa, sehubungan dengan partisipasi Rusia dengan komunitas internasional atau lembaga internasional," kata Porter menyikapi undangan Indonesia.

Sementara itu, kehadiran Zelensky pada KTT di Bali nanti akan dipengaruhi kondisi di negaranya. "Terutama tergantung pada situasi di medan perang", ujar pejabat senior pemerintah Ukraina, Vysotskyi Taras, seperti dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah berbicara dengan Putin dan Zelenskyy mengenai konflik dua negara Eropa Timur tersebut. Dalam pembicaraan, Jokowi mengatakan kepada Putin tentang pentingnya mengakhiri perang.  Jokowi dan Putin berbicara lewat sambungan telepon pada Kamis (28/4) pukul 19.00 WIB.   

Dalam perbincangan, Putin mengabari Jokowi kondisi terakhir termasuk proses negosiasi Rusia dan Ukraina. 

"Saya tekankan pentingnya perang diakhiri dan solusi damai dikedepankan," kata Jokowi dalam konferensi pers, Jumat (29/4).

Jokowi mengatakan, Indonesia siap berkontribusi untuk mendinginkan konflik. Putin juga berterima kasih atas undangan RI untuk hadir dalam agenda KTT G20 mendatang.

SImak juga data mengenai peralatan tempur Rusia yang sudah dilumpuhkan Ukraina:

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Aryo Widhy Wicaksono

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...