Pertamina Hemat Rp 32,5 Triliun Saat Minyak Mentah Dunia Tinggi

Aryo Widhy Wicaksono
20 Juni 2022, 05:54
Gedung Pertamina di kawasan Jakarta Pusat (09/08).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Gedung Pertamina di kawasan Jakarta Pusat (09/08).

Harga minyak mentah yang terus melambung tinggi, mendorong PT Pertamina (Persero) memperkuat strategi keuangan dan upaya operasional untuk meningkatkan efisiensi di seluruh lini bisnis. Hal ini berlaku di holding maupun subholding, mulai dari hulu pengolahan hingga hilir.

Strategis bisnis tersebut membuat perusahaan pelat merah ini berhasil melakukan optimalisasi biaya sebesar US$ 2,21 miliar atau sekitar Rp 32,5 triliun selama 2021.

Advertisement

Angka tersebut diperoleh dari program penghematan biaya (Cost Saving ) US$1,36 miliar, penghindaran biaya (Cost Avoidance) sebesar US$ 356 juta, serta tambahan pendapatan (Revenue Growth) sekitar US$ 495 juta.

Dari sisi finansial, selain program optimalisasi biaya di seluruh organisasi, Pertamina juga menjalankan program lindung nilai (hegding) untuk manajemen risiko pasar. Kemudian, perseroan juga melakukan sentralisasi pengadaan, prioritas belanja modal dan manajemen aset, serta liabilitas untuk menurunkan biaya atau beban bunga (cost of fund).

“Kami berupaya mengoptimalkan seluruh biaya serta mengelola aspek finansial perusahaan, agar dapat menekan biaya termasuk memprioritaskan proyek-proyek yang memiliki hasil cepat,” ungkap Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini melalui keterangan resmi, Minggu (19/6).

Selain, memperketat finansial, menurut Emma, Pertamina juga menerapkan strategi operasional dalam rangka meningkatkan pendapatan yang sebagian besar dijalankan oleh anak usaha, yakni enam subholding.

Pada sektor bisnis hulu, Pertamina terus meningkatkan produksi dan lifting Migas untuk memanfaatkan momentum naiknya harga minyak. Hasilnya, produksi naik 4% dan lifting 3%.

Kinerja positif dari operasional hulu tersebut, disumbangkan dari Blok Rokan dan aset luar negeri serta upaya konsisten menjaga tingkat produksi melalui pengeboran sumur dan penemuan sumber daya. Sepanjang 2021, Pertamina telah melakukan pengeboran 12 sumur eksplorasi dan 350 sumur eksploitasi.

Pada tahun yang sama, temuan cadangan (2C) telah mencapai 486,70 MMBOE, dan tambahan cadangan terbukti (P1) mencapai 623,47 MMBOE.

Di pengolahan dan petrokimia, pada 2021 Pertamina menerapkan strategi optimasi crude and product. Hal ini memberikan kontribusi pada peningkatan yield of value produk sekitar 3%.

Strategi tersebut terkait dengan pemilihan dan substitusi ekonomis minyak mentah, dan memaksimalkan high valuable products dengan high spreads.

Halaman:
Reporter: Aryo Widhy Wicaksono
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement