Momen Bersejarah, Ukraina dan Moldova Raih Status Kandidat Uni Eropa
Ukraina dan Moldova telah mendapatkan status kandidat Uni Eropa (UE). Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengumumkan keputusan tersebut melalui akun Twitter resmi miliknya pada Jumat (24/6) dini hari tadi.
"Hari bersejarah," tulis Michel dalam cuitannya. "Hari ini menandai langkah penting perjalanan Anda menuju UE."
Keputusan ini diambil setelah voting pada parlemen UE memutuskan 529 suara mendukung, berbanding dengan 45 menolak, dan 14 abstain. Parlemen pada Kamis (23/6) mengadopsi resolusi yang menyerukan kepada Kepala Negara atau Pemerintah untuk memberikan status kandidat UE ke Ukraina dan Republik Moldova "tanpa penundaan".
Keputusan ini langsung mendapatkan apresiasi dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. "Masa depan Ukraina berada di dalam UE," cuitnya berselang delapan menit setelah pernyataan Michel.
Sincerely commend EU leaders’ decision at #EUCO to grant ???????? a candidate status. It’s a unique and historical moment in ????????-???????? relations. Grateful to @CharlesMichel, @vonderleyen and EU leaders for support. Ukraine’s future is within the EU. #EmbraceUkraine https://t.co/o6dJVmTQrn— Володимир Зеленський (@ZelenskyyUa) June 23, 2022
Status kandidat menjadi langkah pertama bagi sebuah negara menuju keanggotaan UE. Namun, status ini tidak menjamin keanggotaan kedua negara ini, karena masih membutuhkan proses lebih lanjut, yang dapat memakan waktu hingga bertahun-tahun sebelum resmi bergabung.
Menyitir laporan BBC Internasional, Presiden Komisi Eropa mengatakan proses aksesi akan dilakukan "berdasarkan prestasi", dan sesuai dengan aturan. Selain itu, mereka tidak akan memulai negosiasi formal tidak sebelum menjalankan reformasi bersyarat. Hal ini termasuk memperkuat supremasi hukum, dan memerangi korupsi.
Michel mengatakan bahwa Dewan mengakui "perspektif Eropa" negara-negara itu dan "siap untuk memberikan status kandidat setelah prioritas yang luar biasa ditangani."