Keakraban Jokowi dan Xi Jinping Tandai Kemesraan Indonesia - Cina

Aryo Widhy Wicaksono
28 Juli 2022, 19:31
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Villa 14, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Selasa (26/7).
Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Villa 14, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Selasa (26/7).

Presiden Joko Widodo telah menemui Presiden Cina Xi Jinping pada Selasa (26/7). Pertemuan dengan pemimpin Cina ini juga menandai awal perjalanan tiga hari Presiden ke kawasan Asia Timur, dengan Jepang dan Korea Selatan sebagai tujuan lainnya.

Pertemuan kedua pemimpin negara ini berlangsung hangat di Diaoyutai State Guest House. Dalam video yang dipublikasikan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, tampak terlihat bagaimana Xi menyambut Jokowi dengan bahasa Indonesia.

"Selamat datang," kata Xi dalam bahasa Cina sambil melambaikan tangan kepada Jokowi. 

 "Terima kasih, Presiden Xi," balas Jokowi.

Selanjutnya kedua pemimpin berpose untuk mengabadikan momen pertemuan mereka.

Jokowi dan Presiden Xi membahas persoalan kerja sama ekonomi pada bidang perdagangan dan investasi. Akan tetapi, menurut Duta Besar Indonesia untuk Cina Djauhari Oratmangun, kehadiran Jokowi kali ini tidak hanya sebagai pemimpin Indonesia, Presiden juga membawa misi dan kepentingan Presidensi G20 dan Ketua ASEAN 2023.

"Dari pertemuan kedua mitra strategis komprehensif ini lahir kekuatan kerja sama baru," jelas Djauhari melalui keterangan resmi, Kamis (28/7).

Beberapa nota kesepahaman pun diteken perwakilan Indonesia dan Cina, seperti perpanjangan Memorandum of Understanding (MOU) Global Maritime Fulcrum-Belt and Road Initiative (BRI-GMF) 2022-2026, MOU KS Genetika & Genomika, MOU Pembangunan Hijau, Perikanan, Pertanian serta kesepakatan lainnya.

Selain itu, Cina juga setuju untuk kembali membuka akses pasar untuk minyak sawit, produk perikanan, serta produk pertanian.

Kemudian, Cina juga berencana untuk menanamkan investasi di bidang industri hijau, kendaraan listrik, baterai kendaraan listrik, infrastruktur digital, hingga logistik.

"Semua ini tidak hanya selaras dengan kepentingan nasional tetapi juga prioritas G20," jelas mantan Dubes RI untuk Rusia ini.

Pada pertemuan ini, kedua pemimpin juga sepakat untuk terus menjadikan ASEAN relevan di kawasan dan dunia, serta menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali November 2022.

Tak lupa, Presiden Xi juga mengapresiasi inisiatif Jokowi dalam upaya memperbaiki situasi kemanusiaan di Ukraina.

Pada akhir pertemuan, membawa semangat multilateralisme dan regionalisme terbuka, kedua Pemimpin juga sepakat untuk menggali potensi kerja sama konkrit dalam konteks Global Development Initiative (GDI) untuk mengakselerasi pemenuhan Sustainable Development Goals (SDGs).

Selain pertemuan tersebut, Jokowi juga melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Li Keqiang. Cina sepakat untuk menambah impor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dari Indonesia.

Sementara di ruangan lain, Ibu Negara Peng menjamu minum teh sore Ibu Negara Iriana. Sajian pertunjukan musik tradisional Cina berjudul "Nyanyian Nelayan Menjelang Senja" dan lagu "Sing Sing So", turut menemani sore hari Jokowi dan Iriana di Cina.

Mengakhiri kunjungan di Cina, Jokowi dan Iriana mengikuti jamuan makan malam oleh Presiden Xi dan Ibu Negara Peng. Dubes Djauhari menggambarkannya sebagai: "Makan malam antar empat sahabat yang penuh dengan cerita dan kadangkala diselingi canda dalam suasana persahabatan."

Hingga tiba waktu keberangkatan pada pukul 21.00 waktu setempat, di Bandara Beijing, Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, melepas Presiden dan delegasi untuk melanjutkan perjalanan menuju Tokyo, Jepang, sebelum ke tujuan terakhir Korea Selatan.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, menyebut Cina sebagai salah satu mitra strategis Indonesia, pada bidang ekonomi. Cina, bersama Jepang dan Korea Selatan, merupakan mitra penting ASEAN. "Serta mitra penting dalam konteks G20," kata Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi pada Senin (25/7) dikutip dari Antara.

Retno pada Kamis (21/7) mengatakan total nilai perdagangan kedua negara mencapai US $110 miliar atau setara Rp 1.644 triliun pada 2021. Sementara, investasi Cina di Indonesia menempati urutan ketiga terbesar dengan nilai sekitar US$ 3,2 miliar atau Rp 47,8 triliun.

Selain membahas penguatan kerja sama bilateral, Jokowi dan Xi akan membahas perkembangan sejumlah isu kawasan dan isu internasional, salah satunya, persiapan KTT G20.

Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut ialah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...