Prosesi Penobatan Charles Sebagai Raja Baru Inggris

Aryo Widhy Wicaksono
9 September 2022, 09:51
Pangeran Charles di Christchurch Cathedral, Selandia Baru, Jumat (22/11/2019).
ANTARA FOTO/REUTERS/Marty Melville
Pangeran Charles di Christchurch Cathedral, Selandia Baru, Jumat (22/11/2019).

Setelah Ratu Elizabeth II meninggal di Skotlandia, Kamis (8/9), pada usia 96 tahun. Takhta kerajaan Inggris langsung diserahkan tanpa upacara resmi kepada pewarisnya, Charles, mantan Pangeran Wales.

Raja baru Inggris memilih untuk dipanggil Raja Charles III. Namun, terdapat beberapa langkah formal dan tradisional yang wajib dilaluinya sebelum duduk di singasana.

Advertisement

Mengutip laporan BBC, Charles rencananya akan secara resmi diproklamasikan sebagai Raja pada Sabtu (10/9) di Istana St James di London. Pengumuman ini dilakukan di hadapan badan upacara yang dikenal sebagai Dewan Aksesi.

Mereka terdiri dari anggota Dewan Penasihat yang terdiri dari anggota parlemen senior, serta beberapa pegawai negeri senior, komisaris tinggi Persemakmuran, dan Walikota London.

Undangan disampaikan kepada lebih dari 700 orang yang berhak hadir, tetapi jumlah yang hadir diperkirakan jauh lebih sedikit. Seperti halnya pada Dewan Aksesi untuk mengangkat Ratu Elizabeth II pada 1952, sekitar 200 orang hadir.

Pada pertemuan nanti, kematian Ratu Elizabeth II akan diumumkan oleh Lord President of the Privy Council yaitu Penny Mordaunt MP, kemudian sebuah proklamasi akan dibacakan.

Kata-kata proklamasi dapat berubah, tetapi secara tradisional berisi serangkaian doa dan janji, memuji pemimpin sebelumnya dan menjanjikan dukungan untuk raja yang baru.

Proklamasi ini kemudian diteken oleh sejumlah tokoh senior dari perdana menteri, Uskup Agung Canterbury, dan Lord Chancellor.

Deklarasi Raja

BRITAIN-ROYALS
BRITAIN-ROYALS (ANTARA FOTO/REUTERS/Arthur Edwards/Pool /WSJ/cf)

 

Sebagai sumpah jabatan, Raja Charles III akan menghadiri pertemuan kedua Dewan Aksesi, bersama dengan Dewan Penasihat.

Ini bukan pengucapan sumpah layaknya pemimpin negara atau presiden pada awal pemerintahan. Namun sebuah deklarasi yang dibuat raja baru. Pada deklarasi ini, sejalan dengan tradisi sejak awal abad ke-18, raja akan membuat sumpah untuk melestarikan Gereja Skotlandia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement