Analisis BMKG: Tidak Ada Hubungan Gempa Garut dengan Cianjur

Aryo Widhy Wicaksono
3 Desember 2022, 20:04
Tangkapan layar pusat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,4 di Garut, Jawa Barat, Sabtu (3/12)
Katadata/BMKG
Tangkapan layar pusat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,4 di Garut, Jawa Barat, Sabtu (3/12)

Gempa bumi dengan magnitudo 6,4 tercatat terjadi di Garut, Jawa Barat, pukul 16.49 WIB. Ini merupakan kedua kalinya dalam rentang waktu berdekatan, gempa dengan magnitudo lebih besar dari 5, terjadi di kawasan Jawa Barat, setelah Cianjur pada 21 November lalu.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun memberikan analisa terkait gempa berkekuatan besar, yang berada pada lokasi berdekatan.

Menyitir Antara, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan lindu yang memiliki episenter di daerah Mekarmukti pada kedalaman 109 kilometer ini, merupakan jenis gempa bumi menengah. Lindu ini terjadi akibat aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab).

Sementara hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Hingga pukul 17.20 WIB, hasil pantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock. "Gempa garut ini karakternya miskin gempa susulan (lack of aftershocks)," kata Daryono melalui akun Twitter, Sabtu (3/12).

Ia pun memastikan bahwa gempa di Garut tidak memiliki kaitan dengan gempa Cianjur. "Beda sumber, Gempa Garut akibat patahan dalam slab lempeng Australia yag menunjam ke bawah Jabar di kedalaman 109 km," jelasnya.

Melalui keterangan resmi, BMKG menjabarkan efek getaran gempa dengan kekuatan magnitudo 6,4 di Garut ini, turut dirasakan hingga ke Trenggalek dan Wonosobo di Jawa Timur, dengan skala intensitas II pada MMI atau ringan. Sementara kota-kota lain yang turut merasakan dengan skala intensitas III atau seperti truk ada yang melintas, di antaranya Tasikmalaya, Bandung, hingga Ciamis.

Daryono mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Warga juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Kemudian, sebelum kembali ke dalam rumah memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal mereka cukup tahan gempa, dan tidak memiliki kerusakan sehingga membahayakan kestabilan bangunan.

Apa yang Mesti Dilakukan Setelah Gempa?

BMKG dalam situs resminya membagikan kiat agar masyarakat dapat tetap aman, setelah terjadi gempa bumi. Simak tips berikut ini:

A. Jika berada di dalam bangunan
- Keluar bangunan secara tertib, jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, tetapi pakai tangga biasa.
- Periksa orang-orang di sekitar Anda, apakah ada yang terluka? Jika iya, segera berikan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
- Segera minta bantuan apabila Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami luka parah.

B. Periksa lingkungan sekitar
- Periksa kawasan sekitar mengenai ada tidaknya kebakaran.
- Periksa juga kemungkinan terjadinya kebocoran gas. Termasuk potensi atau kemungkinan tterjadi hubungan arus pendek listrik.
- Periksa aliran dan pipa air, serta hal-hal lain yang dapat membahayakan. Pastikan juga untuk mematikan arus listrik, dan tidak menyalakan api.

C. Hindari bangunan rusak akibat gempa
Bangunan ini berbahaya karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

D. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa
Kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

E. Mendengarkan informasi.
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari berbagai sumber resmi, untuk mengantisipasi apabila terjadi gempa susulan.
- Jangan mudah terpancing isu atau berita dengan sumber yang tidak jelas.

F. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi
G. Jangan panik.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...