Sesar Cimandiri, Patahan Bumi Penyebab Gempa Cianjur

Amelia Yesidora
23 November 2022, 13:05
gempa bumi, gempa cianjur, tanah longsor cianjur
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Petugas mengoperasikan eskavator untuk membersihkan material tanah longsor akibat gempa bumi di Jalan Raya Puncak-Cianjur, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 yang terjadi di Cianjur pada 21 November lalu menyingkap potensi gempa di Jawa Barat. Di wilayah ini, terdapat tiga sesar atau patahan lempeng bumi aktif, yakni Sesar Lembang, Cimandiri, dan Baribis. Ketiga sesar ini menyimpan potensi lindu besar di tanah Pasundan.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, gempa di Cianjur terjadi karena adanya pergerakan patahan. Episenter gempa berada 6,86° LS ; 107,01° BT atau di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat.

“Diduga ini merupakan akibat pergerakan dari Sesar Cimandiri,” katanya pada wartawan, Senin 21 November 2022.

Sejak gempa terjadi hingga 22 November 2022 pukul 16.00, BMKG telah mencatat adanya 140 kali gempa susulan yang frekuensinya terus menurun. Dalam selang waktu tersebut, magnitudo gempa terbesar adalah M4.2 dan terkecil pada M1,2.

Menurut Daryono, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, banyaknya korban dan kerugian ini disebabkan oleh tiga hal. Pertama, gempa terjadi pada kedalaman dangkal di 11 kilometer. Gempa ini dipicu aktivitas sesar aktif pada zona sistem Sesar Cimandiri. Kemudian, dia menilai struktur bangunan masih tidak memenuhi standar aman gempa. 

“Ketiga, lokasi permukiman berada pada tanah lunak (local site effect–efek tapak) dan perbukitan (efek topografi),” katanya dalam akun Twitter-nya. 

Letak Sesar Cimandiri

Menurut buku Mengenal Sesar Gempa di Sekitar Jakarta seri 1 terbitan Tempo, Jawa Barat memiliki tiga sesar aktif, yakni Sesar Lembang, Cimandiri, dan Baribis. Berdasarkan penelitian tim Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran 2017 lalu, sesar Cimandiri merupakan sesar tua yang terbentuk saat proses orogenesa tahap II, yaitu pada waktu Akhir Eosen Tengah.

Sesar ini membentang sepanjang 70 kilometer dan bisa dibagi dua berdasarkan orientasi jalur sesarnya. Pertama, Sesar Cimandiri Segmen Barat bergerak ke arah barat-timur dan membentang dari Pelabuhan ratu hingga Perbukitan Walat. 

Kedua, Sesar Cimandiri Segmen Timur yang bergerak ke arah timur laut-barat daya, membentang dari perbatasan Sukabumi-Cianjur hingga Gunung Tangkuban Perahu di Bandung Utara. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...