BI "Sentil" Kalla Soal Intervensi Kebijakan

Aria W. Yudhistira
8 Mei 2015, 12:58
bank indonesia- donang.jpg
KATADATA/ Donang Wahyu
Bank Indonesia menegaskan independensinya dengan menolak intervensi pemerintah dalam penetapan suku bunga.

KATADATA ? Bank Indonesia (BI) menolak intervensi pemerintah dalam mengambil keputusan, termasuk dalam kebijakan suku bunga (BI Rate). Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, bank sentral merupakan lembaga independen yang berbeda dengan pemerintah.

Pernyataan Gubernur BI ini dilontarkan sehari setelah pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meminta BI menurunkan suku bunga. Menurut Jusuf Kalla penurunan suku bunga akan memacu pertumbuhan ekonomi di tengah tren perlambatan. 

Menurut Wapres, kondisi moneter saat ini sudah cukup longgar, sehingga secara perlahan bank sentral dapat menurunkan suku bunga. Meski begitu, dia tidak menginginkan BI Rate turun drastis, karena dikhawatirkan akan memunculkan risiko baru.

?Kalau turun, turun sedikit, karena nanti kalau diturunkan lagi, orang nggak mau menabung,? kata JK, panggilan akrab Wapres saat membuka acara ?Institute of International Finance Asia Summit 2015? di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (7/5).  

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, koordinasi antara BI dengan pemerintah selama ini sudah berjalan dengan baik. Di antara keduanya pun sudah ada pembagian tugas. Pemerintah bertugas mendorong pertumbuhan ekonomi dan memastikam reformasi struktural terus berlanjut, serta mengurangi kesenjangan sosial antara masyarakat miskin dan kaya.

Sementara BI akan tetap fokus pada stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, terutama mencermati kondisi sistem keuangan dan tantangan makro ekonomi ke depan. Dalam hal ini, BI akan fokus pada dua hal, yakni memitigasi risiko ketidakseimbangan keuangan dan menjaga kecukupan likuiditas serta pendalaman pasar keuangan.

?Kami berkoordinasi tapi bukan berarti diintervensi. Kami independen. Tolong jangan dipelintir, bahaya terhadap perspektif,? kata Agus dalam peluncuran buku ?Kajian Stabilitas Sistem Keuangan? di kantornya, Jakarta, Jumat (8/5).

Dia menyampaikan, dalam mengambil kebijakan, BI mementingkan stabilitas moneter ke depan. Terutama dengan menjaga defisit transaksi berjalan dan inflasi tetap rendah, sehingga dia menegaskan BI tidak bisa diintervensi dalam mengambil keputusan.

Agus menyampaikan, pada saat ini likuiditas pasar keuangan masih sangat longgar. Terlihat dari dana perbankan yang disimpan di BI sebesar Rp 280 triliun. ?Jika sudah di bawah Rp 100 triliun, baru bisa dikatakan ketat.?

Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...