Belum Optimal, Aset Negara Naik Rp 4.032 Triliun dalam 10 Tahun

Desy Setyowati
2 November 2016, 15:44
Kementerian Keuangan
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Kementerian Keuangan

Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melakukan optimalisasi atas aset negara. Dia menganggap pertumbuhan nilai aset negara masih rendah, sejak dibentuknya direktorat ini sepuluh tahun yang lalu.

Kementerian Keuangan mencatat nilai aset negara per Juni 2016, sebesar Rp 5.285 triliun. Nilai ini bertambah Rp 4.032 triliun dalam 10 tahun terakhir. Pada akhir Desember 2006 nilai aset negara, tercatat masih Rp 1.253 triliun.

Advertisement

Sri Mulyani mengatakan sebenarnya nilai ini cukup rendah dan masih bisa dinaikkan lagi lebih besar. Jika dihitung dengan nilai buku saat ini, besarannya bisa melebihi nilai tersebut. Apalagi jika DJKN juga melakukan upaya optimalisasi aset.

Memperingati satu dasawarsa kehadiran DJKN, dia memberikan apresiasi terhadap direktorat ini karena telah memiliki standar pengelolaan. Namun, dia mengaku standar ini bisa dibilang masih minimal, dalam hal pembukuan, sertifikasi, dan valuasi atas aset yang dimiliki negara.

Dia mencontohkan 10 tahun lalu, Istana Negara belum masuk dalam pembukuan aset negara. Padahal gedung tersebut penting bagi pemerintahan. “Saya senang kami sudah usahakan banyak sekali properti atau kekayaan negara yang belum masuk neraca dan sertifikasi. Sekarang secara simultan sudah masuk,” kata Sri Mulyani saat menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DJKN, di kantornya, Jakarta, Rabu (2/11).

Sekadar informasi, DJKN dibentuk pada 2006. Saat itu Sri juga menjabat sebagai Menteri Keuangan pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Direktorat ini dibentuk karena sebelumnya pemerintah tidak memiliki neraca keuangan dan kekayaan negara. Hal ini membuat aset negara sangat rentan diklaim oleh pihak lain.

Neraca keuangan dianggap penting untuk mengetahui permasalahan dan menemukan solusi dari anggaran. Tertib hukum dan administrasi saja tak akan cukup untuk memaksimalkan fungsi kekayaan negara. “Sekarang saatnya menambah mindset. Karena aset tidak hanya indah masuk kebuku, tapi memberi kegunaan bagi ekonomi,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement