Darmin Lihat Kebijakan Proteksionisme Trump Retorika Belaka

Desy Setyowati
11 November 2016, 09:21
Darmin Nasution
Arief Kamaludin|KATADATA

Perubahan kepemimpinan di Amerika Serikat (AS) tidak membuat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution pesimistis terhadap perekonomian Indonesia tahun depan. Ia justru meramalkan pertumbuhan ekonomi bisa melebihi target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 yang sebesar 5,1 persen. 

Ia memproyeksi ekonomi domestik bisa melaju di kisaran 5,2 - 5,4 persen tahun depan. Pendorong utamanya, pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak. Proyeksi Darmin, konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) bisa tumbuh 10,17 persen di 2017, naik dari proyeksi konsumsi LNPRT tahun ini yang sebesar 7,1 persen.

“Pertumbuhan LNPRT diproyeksikan tumbuh tinggi karena pilkada serentak di 2017,” katanya di Jakarta, Kamis (10/11).

Darmin mengatakan, perekonomian tahun depan juga bakal disokong oleh investasi swasta yang meningkat. Menurutnya, penurunan suku bunga acuan BI 7-Day Repo rate ke level 4,75 persen per Oktober lalu semestinya mendorong swasta menambah pembiayaan untuk ekspansi. (Baca juga: Meski Bunga Rendah, Pengusaha Tak Minat Berutang ke Bank)

Tahun depan, Darmin mengatakan, investasi swasta yang termasuk dalam Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ditargetkan tumbuh 6,1 persen lebih tinggi dibanding tahun ini yang diproyeksikan mencapai 4,92 persen. PMTB merupakan pengeluaran untuk barang modal sebagai investasi, seperti untuk bangunan, jalan dan bandara, serta mesin dan peralatan.

Atas dasar asumsi tersebut, ia merinci, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun depan berkisar 5 - 5,15 persen, kuartal kedua sekitar 5,15 - 5,32 persen, kuartal ketiga sebesar 5,1 - 5,35 persen, dan kuartal keempat antara 5,2-5,38 persen. Dengan begitu, untuk keseluruhan tahun pertumbuhan ekonomi tahun diperkirakan bisa mencapai 5,2-5,4 persen tahun depan.

Halaman:
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...