Industri Makanan dan Minuman Ditargetkan Tumbuh Stabil 8-9 Persen

Image title
3 Februari 2017, 18:16
Pabrik minuman
Arief Kamaludin|KATADATA

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) yakin tahun ini bisa mencapai pertumbuhan minimum 8,5 persen. Optimisme ini didasarkan pada tren peningkatan investasi di sektor industri makanan dan minuman yang kian moncer.

“Tahun 2017 saya yakin bisa 8,5 minimal. Ini karena ekonomi membaik, begitu juga investasi mamin keliatannya makin membaik,” kata Ketua Gapmmi Adhi S Lukman di Kantor Apindo, Jumat (3/2).

Tahun lalu, Adhi menyebut nilai investasi industri makanan dan minuman mencapai Rp 61 triliun, meningkat tajam dibanding tahun 2015 sebesar Rp 43 triliun.

(Baca juga: Bernilai Rp 1.400 Triliun, Industri Makanan Diprediksi Tumbuh 8 Persen)

Adhi mengatakan bahwa pada 2016 saja pertumbuhan mencapai 8,2 sampai 8,5 persen dengan nilai sebesar Rp 1.400 triliun. Pertumbuhan ini dipengaruhi besarnya surplus perdagangan luar negeri produk makanan dan minuman.

Nilai ekspor produk makanan dan minuman pada Januari-September 2016 mencapai US$ 17,86 miliar. Sedangkan impornya hanya US$ 6,81 miliar.

Selain itu, para pelaku usaha di bidang makanan dan minuman menurut Adhi kini sudah mulai berekspansi melirik pasar-pasar baru, termasuk pasar ASEAN yang sudah mulai digarap. Untuk kawasan ini, “ekspor” tak hanya dilakukan melalui pengiriman makanan dan minuman dalam kemasan, namun juga kuliner. Beberapa jaringan restoran seperti Es Teler 77 dan J-Co sudah diterima di Negara tetangga.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...