Verifikasi IKM Lambat, Garam Impor Akan Dialihkan ke Industri Besar

Michael Reily
29 Agustus 2017, 10:41
Petani Garam
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Setelah air mengering dan berubah jadi kristal berwarna putih, barulah petani memanen garam untuk dijual.

PT Garam (Persero) pertimbangkan untuk mendistribusikan garam impor ke industri besar jika verifikasi yang dilakukan pemerintah terlambat. Awalnya, alokasi garam impor bakal diprioritaskan ke industri kecil dan menengah (IKM).

Sekretaris Korporasi PT Garam Hartono menyatakan pihaknya masih menunggu verifikasi pengajuan kuota garam impor dari IKM. "Kita mengajukan beberapa pilihan, bisa kita lepas ke pabrik yang punya mesin dan jaringan distribusi luas atau kita buat buffer stock," kata Hartono kepada Katadata, Senin (28/8) kemarin.

PT Garam menargetkan distribusi garam impor mulai berjalan pada awal September. Namun, kemungkinan berjalannya rencana tersebut tertahan karena Kementerian Perindustrian belum memberikan hasil verifikasi IKM yang lengkap.

(Baca juga:  Alokasikan Rp 500 Miliar, PT Garam Siap Serap Garam Rakyat)

Berdasarkan catatan PT Garam, saat ini ada lebih dari 200 IKM yang membutuhkan 89 ribu ton garam. Tapi, jumlah data IKM tersebut belum terverifikasi dengan tepat.

Menurut Hartono, PT Garam telah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk segera mengatur garam impor. Dia menyebut kepastian alokasi garam ke industri besar bakal diumumkan jika sampai 11 september 2017 belum ada kejelasan soal verifikasi IKM.

"Pilihannya seperti itu biar garam di pasaran tidak langka dan harga bisa sedikit terkontrol," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...