Alokasikan Rp 500 Miliar, PT Garam Siap Serap Garam Rakyat
PT Garam (Persero) menyatakan kesiapannya untuk membeli garam rakyat yang dihasilkan oleh petani garam lokal. Saat ini, sebanyak 52.500 ton garam impor telah tiba dari Australia. Pada saat yang sama, petani garam juga telah memulai panen raya.
"Sebenarnya petani tidak perlu takut. Garam akan dibeli oleh PT Garam," kata Sekertaris Perusahaan PT Garam Hartono kepada Katadata, Jakarta, Rabu (23/8). (Baca: Impor Tiba, Kadin Minta Pemerintah Perhatikan Panen Garam)
Menurut Hartono, PT Garam menyiapkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk menyerap garam petani. Namun, dia tidak menyebutkan lebih rinci berapa banyak volume garam rakyat yang bisa dibeli dari dana tersebut. Dana tersebut akan dimaksimalkan untuk membeli petani sebanyak-banyaknya garam untuk ditampung oleh PT Garam.
Dia mengingatkan agar para petani tidak perlu terbawa rumor produksi garamnya tidak akan laku, seperti yang digembor-gemborkan para pengepul, pedagang, dan pihak swasta. Dia menyatakan banyak oknum yang memanfaatkan keadaan untuk mencari keuntungan.
Dengan kemampuan penyerapan PT Garam, Hartono mengungkapkan garam tersebut akan dijual di kisaran Rp 2.250 sampai Rp 2.500 per kilogram. Namun, untuk pendistribusian garam impor masih belum dilakukan oleh PT Garam. (Baca: Dua dari Tiga Kapal Pengangkut Garam Impor Datang Terlambat)
Salah satu kapal pengangkut garam impor dari Australia menuju Pelabuhan Belawan, Medan juga baru akan sampai pada 25 Agustus 2017. Alasannya, kapal terakhir yang mengangkut 22.500 ton garam tersebut terlambat berangkat. "Baru berangkat tanggal 19 Agustus," jelasnya.
Hartono menargetkan pendistribusian garam ini bagi Industri Kecil Menengah (IKM) akan bisa dimulai minggu depan. PT Garam juga sudah menyiapkan langkah antisipasi agar stok garam impor bisa habis dan tidak tersissa banyak. Hal ini sesuai dengan arahan pemerintah.
Berdasarkan catatan PT Garam, saat ini ada lebih dari 200 IKM yang membutuhkan 89 ribu ton garam. Meski begitu masih banyak lagi IKM yang tidak terverifikasi dengan tepat. Artinya, stok garam impor yang sudah datang saat ini sebanyak 52.500 ton bisa habis. (Baca: Garam Impor Belum Mencukupi Kebutuhan Industri Kecil)
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Brahmantya Satyamurti mengatakan pemerintah telah menugaskan PT Garam menjaga harga garam sesuai mekanisme pasar. Langkah pembelian garam rakyat merupakan salah satu upaya PT Garam mengendalikan harga.
Brahmantya menyatakan garam yang disimpan juga akan memiliki kualitas yang lebih bagus. "Tingkat kekeringannya lebih baik dan airnya juga sudah tidak ada," ujarnya beberapa waktu lalu.