Masuk Bursa, Harga Saham Anak Garuda Sempat Turun 5%

Miftah Ardhian
10 Oktober 2017, 12:56
Garuda Indonesia
Donang Wahyu|KATADATA

PT GMF AeroAsia Tbk resmi mencatatkan sahamnya (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Saham GMF dibuka pada level harga Rp 400, dan sempat naik ke Rp 405 per saham. Namun tidak berlangsung lama, saham anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk ini langsung terjerembab di zona merah, di level Rp 380-390 per saham atau turun 5%. Padahal, prospek bisnis GMF dinilai positif dan diharapkan bisa segera meningkat.

Direktur Utama GMF Iwan Juniarto mengatakan pihaknya melepas 2,8 miliar lembar saham baru atau sebesar 10% dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga Rp 400 per saham, emiten baru berkode GMFI ini berhasil menghimpun dana sebesar Rp 1,27 triliun. Sebelumnya GMF menutup masa penawaran umum kepada publik dengan mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 2,6 kali.

"Tujuan IPO lebih ke arah ekspansi. Bukan hanya Garuda, tapi dari customer lain baik domestik maupun regional yang sekarang ini melakukan perawatan di MRO luar dan secara kemampuan harusnya GMF bisa," ujar Iwan saat IPO di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (10/10). Adapun sebagai penjamin emisinya (underwriter) adalah Bahana Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas.

Perusahaan yang bergerak di sektor MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) penerbangan ini berencana menggunakan sekitar 60% dana IPO untuk mendanai investasi dalam rencana ekspansi. Sekitar 15% untuk pembiayaan kembali dan pelunasan utang (refinancing), serta sisanya untuk kebutuhan modal kerja.

(Baca: Anak Usaha Garuda Indonesia Incar Dana Segar Rp 3,2 Triliun dari IPO)

Untuk rencana ekspansi, GMF akan memulai pembangungan fasilitas perawatan pesawat di Batam, Australia, Asia Timur, dan Tengah Timur. Kemudian melakukan peningkatan kapabilitas perusahaan dalam bidang airframe, component, dan engine pesawat. Selain itu, GMF juga akan memperbarui teknologi dan peningkatan skill tenaga ahli dengan meningkatkan daya serap perusahaan secara organik.

Aksi korporasi ini dilakukan untuk menunjang target pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan. Tahun ini GMF ditargetkan meraih pendapatan sebesar US$ 454 juta dengan laba bersih sebesar US$ 69 juta. Target pendapatan tumbuh 17,3% dan laba bersih 19% dibandingkan realisasi tahun lalu. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...