Staf Khusus Jokowi Sebut BBM Satu Harga di Papua Terganjal Izin Menhub

Ameidyo Daud Nasution
13 Oktober 2017, 18:24
Trans Papua
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Foto udara Jalur Trans Papua di ruas jalan Wamena-Habema, Papua, Selasa (9/5).

Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) Lenis Kogoya menuding penyaluran Bahan Bakar Minyak menggunakan pesawat di wilayah Nabire, Papua masih terhambat izin Menteri Pehubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Hal ini diklaimnya membuat kebijakan BBM satu harga di Papua belum efektif.

"Menhub tidak keluarkan izin, padahal kalau dia mau dukung program ini maka bisa berjalan," kata Lenis di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (13/10).

Lenis menjelaskan saat ini di Nabire ada pesawat Antonov An-3 yang hanya melayani rute pedalaman paling banyak hanya 2 kali sepekan. Dirinya mengaku telah menyurati Budi untuk mengizinkan pesawat sewaan tersebut untuk terbang menyalurkan BBM hingga 5 atau 10 kali.

Hanya, Menhub diklaimnya menahan izin terbang tanpa alasan yang jelas. "Padahal satu kali jalan bisa mengantar 1,6 ton BBM," keluhnya.

Beberapa wilayah yang disebutnya bisa diterbangi dan menurunkan harga BBM antara lain di Paniai hingga Intan Jaya. Namun dirinya juga tidak mendapatkan alasan yang jelas mengapa izin menambah jadwalnya penerbangan masih terganjal izin Budi.

"Saya tidak tahu, mungkin pendapatannya (pesawat secara komersil) bisa turun,"

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...