Kemenperin Naikkan Anggaran Sosialisasi E-Commerce Bagi IKM
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memiliki target untuk membuat 9.510 unit Industri Kecil dan Menengah (IKM) go digital melalui program e-smart pada 2019. Namun, hingga 2017, realisasi program tersebut baru mencapai 1.165 unit usaha atau sekitar 12,25%.
Direktur Jenderal IKM Gati Wibawaningsih menyatakan, program e-smart IKM adalah program yang baru berjalan dua bulan. “Kegiatan ini sebenarnya mendadak, ada ide lalu kita revisi anggaran,” kata Gati di Kantor Kemenperin, Jakarta, Senin (23/10).
Untuk mengejar target, ia mengungkapkan bakal meningkatkan anggaran sosialisasi lima kali lipat. Pada anggaran 2017, Kemenperin menyiapkan hanya sekitar Rp 3 miliar untuk sosialisasi 1.165 unit usaha di Pulau Jawa. Sementara pada tahun depan, anggarannya akan ditambah hingga Rp 15 miliar untuk mengejar tambahan 5 ribu e-smart IKM.
Penggunaan dana untuk sosialisasi, menurut Gati, harus dilakukan secara hemat karena anggaran yang disediakan tidak banyak. Ia melakukan sosialisasi dengan penghematan kegiatan yang punya keterkaitan ke dalam satu kali acara. Ia mengklaim, peningkatan omzet e-smart IKM bisa mencapai 7 kali lipat.
“Kami kan ada pelatihan pendampingan untuk sosialisasi e-smart, sosialisasi HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual), pembuatan kemasan, restrukturisasi, dan KUR (Kredit Usaha Rakyat). Kami mengirit 4 kegiatan dalam 1 hari,” ujar Gati.
Bentuk sosialisasi kepada IKM untuk menjadi e-smart IKM dinilai efektif karena memberikan dampak secara langsung kepada pelaku industri. Pasalnya, pelaku diberi kemampuan seperti untuk melakukan foto dan mengunggah foto ke internet untuk dipamerkan ke pembeli secara digital.
Selain sosialisasi, Gati juga mencoba untuk mendorong perbankan lewat Badan Usaha Milik Negeri (BUMN) bekerja sama dengan IKM supaya memberikan akses pendanaan. Rencananya, dia bakal menggandeng Himbara untuk memudahkan IKM berkembang secara digital.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan e-smart IKM merupakan sistem basis data IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace digital. “Tujuannya adalah meningkatkan akses pasar IKM melalui pemasaran lewat internet,” kata Airlangga.