Kemenperin Gandeng Gudang Garam Kembangkan Pendidikan Vokasi

Michael Reily
15 November 2017, 15:26
Kejuruan
ANTARA FOTO/Moch Asim
Sejumlah siswa mengerjakan soal pelajaran produktif teknik audio video (TAV) saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) susulan di SMK Negeri 2 Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/4).

Pengembangan pendidikan vokasi menjadi salah satu perhatian pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pemerintah pun menggandeng swasta untuk menjalankan program Link & Match yang mempertemukan kebutuhan industri terhadap pekerja, salah satunya adalah produsen rokok Gudang Garam.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah mendorong sinkronisasi program studi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri. “Penyerapan tenaga kerja dari SMK diharapkan meningkat karena (saat ini) penerimaannya masih rendah,” kata Airlangga saat Dialog Nasional di Kediri, Jawa Timur, Rabu (15/11).

Advertisement

Penerimaan yang rendah disebabkan oleh kompetensi yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Sehingga, transformasi pendidikan harus dilakukan karena program vokasi menjadi salah satu upaya pemerataan.

(Baca juga: Target Pengangguran Meleset, Pemerintah Antisipasi Imbas E-Commerce)

Salah satunya dengan perubahan model pendidikan. “Selama ini pendidikan produktif masih sedikit sehingga program vokasi akan meningkatkan produktivitas menjadi 70%,” kata Airlangga.

Kemudian, Link & Match memperbaiki struktur pendidikan dengan memberikan pelajar kesempatan untuk memanfaatkan fasilitas industri. Nantinya, pelajar SMK yang di daerahnya tidak tersedia industri bakal diarahkan untuk masuk ke daerah industri.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement