Kontrak Gross Split Blok NSO dan NSB Diteken Awal 2018

Anggita Rezki Amelia
11 Desember 2017, 18:07
Rig Minyak
Katadata

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memutuskan PT Pertamina (Persero) menjadi operator blok North Sumatera Offshore (NSO) dan North Sumatera B (NSB) setelah kontraknya berakhir. Targetnya kontrak baru dua blok tersebut akan diteken tahun depan.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan keputusan menyerahkan dua blok itu ke Pertamina karena lokasinya berdekatan. "Awal tahun depan teken kontrak," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta akhir pekan lalu.

Nantinya kontrak migas kedua blok ini akan menggunakan skema kontrak Gross Split. Ini sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 52 tahun 2017.

Blok NSO dan NSB saat ini memang dikelola oleh anak usaha Pertamina, PHE. PHE mengambil alih pengelolaan Blok NSO dan NSB dari ExxonMobil pada 1 Oktober 2015. Blok tersebut akan berakhir masa kontraknya pada Oktober 2018 mendatang.

Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) sebelumnya juga telah merekomendasikan kepada Kementerian ESDM agar PHE tetap menjadi operator blok NSB. Pemberian rekomendasi ini mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2015 tentang Pengelolaan Bersama Sumber Daya Alam Minyak dan Gas Bumi di Aceh.

Blok NSB mulai berproduksi tahun 1977 dengan puncaknya mencapai sekitar 3.400 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Mengacu laporan tahunan PHE tahun 2016, produksi kondensat Blok NSB mencapai 1.690 barel per hari (bph), masih di bawah target sebesar 2.000 bph.  Sementara produksi gasnya mencapai 58,7 mmscfd, di atas target yang hanya 19,6 mmscfd.

Sementara NSO mulai berproduksi sejak 1996 dengan puncaknya 400 juta kaki kubik per hari (mmscfd).  Dari data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan minyak Blok NSO sebesar 272 MTSB dan gas 92 bscf.

(Baca: Pasokan Gas dari Blok NSO dan NSB Menunggu Kesiapan Fasilitas Arun)

Merujuk laporan tahunan PHE 2016, produksi kondensat pada Blok NSO mencapai 0,11 ribu barel per hari (bph) atau 77% dari target 2016 yang sebesar 0,15 ribu bopd. Selain itu produksi gas mencapai 56,8 mmscfd atau 219% dari target 2016 sebesar 26 mmscfd. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...