Survei: Pamor Golkar Bakal Naik Dipimpin Airlangga Hartarto

Dimas Jarot Bayu
14 Desember 2017, 17:58
Mukernas Kosgoro
ANTARA FOTO/Reno Esnir
Ketum Kosgoro 1957 HR Agung Laksono (kanan) mendampingi Presiden Ketiga RI selaku Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar BJ Habibie (tengah) dan Wakil Ketua Umum Kosgoro, Airlangga Hartarto.

Airlangga Hartarto terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Golkar menggantikan Setya Novanto. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai pergantian kepemimpinan bakal bisa mendongkrak elektabilitas partai berlambang pohon beringin ini.

Airlangga dianggap dapat salah satu tokoh yang dapat mengangkat citra Golkar menjadi lebih baik. Kesimpulan ini diperoleh dari survei LSI Denny JA pada periode 1-14 November 2017 dan riset kualitatif pada 1-13 Desember 2017.

Advertisement

Survei dilakukan terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia. Pemilihan responden dilakukan secara acak (multistage random sampling) dengan margin of error (tingkat kesalahan) sebesar 2,9%.

Peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan, elektabilitas Golkar menunjukkan penurunan sejak tahun lalu. Dari hasil survei LSI Denny JA pada Oktober 2016, elektabilitas Golkar sebesar 15,6%. Namun, turun menjadi 13,6% pada November 2016.

(Baca: Terpilih Jadi Ketua Golkar, Airlangga Tegaskan Dukung Jokowi di 2019)

Setelah Novanto ditetapkan sebagai tersangka pada 10 November 2017, elektabilitas Golkar semakin merosot menjadi 11,6%. Hal tersebut membuat Golkar turun peringkat pada urutan ketiga di bawah PDIP dan Gerindra.

"Ini pertama kali Golkar terancam di urutan ketiga atau menjadi partai medioker papan tengah. Biasanya Golkar selalu menempati posisi pertama atau kedua," kata Ardian di Jakarta, Kamis (14/12).

Saat elektabilitas Golkar menurun, sebanyak 65,7% responden meyakini partai berlambang beringin tersebut dapat bangkit jika melakukan branding baru. Pamor Golkar dianggap dapat membaik dengan memilih ketua umum baru (34,4%), program baru (27,6%) dan tokoh baru (22,6%).

Dari beragam tokoh, Airlangga dianggap pemilih Golkar yang paling layak menjadi ketua umum. Sebanyak 51,6% dari responden pemilih Golkar memilih Airlangga. Selanjutnya, responden memiliih Idrus Marham (16,3%), Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Suharto (9,7%), Aziz Syamsuddin (8,3%), Bambang Soesatyo (7,2%).

"Jadi sebelum Rapat Pleno DPP memutuskan, suara dari akar rumput juga menginginkan Airlangga menjadi Ketua Umum Golkar," kata Ardian.

Halaman:
Editor: Yuliawati
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...
    Advertisement