Jalan Perbatasan Kalbar Ditargetkan Tembus 805 Kilometer Akhir 2018
Pemerintah menargetkan jalan paralel perbatasan Kalimantan Barat (Kalbar) bisa tembus 805 kilometer (Km) pada akhir tahun ini. Jalan perbatasan merupakan infrastruktur Nawa Cita pemerintahan Jokowi-JK membangun Indonesia dari pinggiran.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembanguan jalan perbatasan bernilai strategis. Selain fungsi pertahanan dan keamanan negara akses jalan ini juga bisa mengingkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan Indonesia.
Panjang jalan paralel perbatasan negara di Kalbar adalah 850 Km. Dari total panjang tersebut, saat ini baru 327 Km yang sudah beraspal, sekitar 123 Km masih agregat bebatuan dan 291 Km masih dalam perkerasan tanah.
“Sementara yang belum tembus hingga akhir 2017 sepanjang 107 Km dengan kondisi masih hutan,” ujar Basuki dalam keterangannya, Rabu (17/1). (Baca Ekonografik: Kerja Membangun Beranda Terdepan)
Kementerian PUPR dan Zeni TNI Angkatan Darat telah menandatangani kontrak pekerjaan pembangunan jalan perbatasan Kalbar untuk ruas Nanga Era-Batas Kalimantan Timur sepanjang 60 Km. Penandatangan dilakukan Senin lalu di Gedung Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Kementerian PUPR, Jakarta. Dengan kontrak senilai Rp 178,47 miliar, proyek ini akan dikerjakan selama 335 hari.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin Timbul M. Pasaribu mengatakan konstruksi jalan tersebut akan dilengkapi drainase di kiri dan kanan jalan. Ruang milik jalan dari ruas Nanga Era-Batas Kaltim akan dibangun selebar 15-25 meter. Adapun batas tingkat kecuraman tanjakan pada ruas tersebut ditentukan sebesar 10 persen, sesuai dengan ketetapan Ditjen Bina Marga.
“Lingkup pekerjaan yang akan dilakukan Zeni TNI-AD diantaranya membuka hutan, memasang gorong-gorong, dan pipa baja bergelombang, serta pembuatan beberapa jembatan sementara sepanjang total 335 meter,” ujarnya.
Menurut Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto, sisa jalan paralel perbatasan yang belum tersambung sepanjang 47 Km, akan dikerjakan tahun depan. Pada 2019, ditargetkan jalan perbatasan di Kalbar bisa tembus seluruhnya. Nantinya, kondisi jalan Indonesia akan sama atau bahkan lebih bagus dibandingkan jalan negara tetangga.
(Baca Wawancara: Bangun Infrastruktur Bukan untuk Mewah-mewahan)
Arie menekankan peran penting konsultan pengawas dalam menjaga pekerjaan selesai tepat waktu dan tepat volume. “Ini usaha kita bersama, sebagai kebanggaan rakyat Indonesia dan meningkatkan ekonomi masyarakat perbatasan,” kata Arie.