Laba Pertagas Tahun 2017 Berhasil Lampaui Target
PT Pertamina Gas/Pertagas telah menyelesaikan audit laporan keuangan sepanjang tahun 2017. Hasilnya, laba bersih anak perusahaan PT Pertamina (Persero) itu bisa melampaui dari target yang sudah ditetapkan.
Public Relation Manager Pertagas Hatim Ilwan mengatakan selama tahun 2017, perusahaannya berhasil memperoleh laba bersih US$ 141 juta. Padahal targetnya hanya sekitar US$ 125 juta. “Itu sudah diaudit,” kata dia kepada Katadata.co.id, dikutip Selasa (23/1).
Sepanjang tahun 2017, Pertagas memiliki beberapa kegiatan, di antaranya adalah memulai pembangunan pipa gas open access (akses terbuka) ruas Grissik – PUSRI. Pipa yang akan digarap Konsorsium PT Rekayasa Industri/Rekind dan PT Wahanakarsa Swandiri sebagai kontraktor pelaksana ini berguna untuk memasok gas untuk kebutuhan energi dan bahan baku PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) di Sumatera Selatan.
Ruas pipa gas Grissik – PUSRI ini akan dibangun dengan diameter 20 inchi sepanjang 176 km. Pipa ini melewati dua kabupaten yakni Banyuasin dan Musi Banyuasin, serta satu kota yaitu Palembang di Sumatera Selatan.
Pembangunan pipa ini targetnya bisa selesai 11 bulan sejak 19 Juli 2017. Pada tahun pertama, volume penyaluran gas untuk memenuhi kebutuhan PUSRI mencapai 30 MMSCFD. Kemudian bertambah menjadi 70 MMSCFD. Adapun sumber gas untuk ruas ini berasal dari Lapangan Grissik COPI dengan PUSRI sebagai konsumen utamanya.
Kemudian, Pertagas juga mulai menjadi pengelola terminal penerimaan dan regasifikasi gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG). Terminal ini merupakan revitalisasi dari sebelumnya kilang yang memproduksi LNG. Pengubahan ini karena pasokan gas sudah tidak ada lagi untuk diekspor ke Jepang dan Korea Selatan.
Saat ini Terminal Regasifikasi Arun mampu mengolah 405 MMSCFD LNG menjadi gas bumi. Kedepannya Terminal Regasifikasi LNG Arun akan terus dikembangkan. Saat ini ada tiga proyek yang berjalan bersamaan, yaitu revitalisasi terminal gas alam cair LNG Hub, pembangunan terminal kondensat dan tangki LPG. Ketiga proyek ini targetnya bisa beroperasi tahun ini.
Tahun lalu, Pertagas juga memiliki rencana bersinergi dengan PT Pertamina EP. Dalam sinergi ini harapannya setiap hasil produksi gas dari lapangan PEP dapat dipercayakan ke Pertagas untuk dijual ke end user (pembeli akhir). Rata-rata penyaluran gas PEP adalah sebesar 455,96 MMSCFD.
(Baca: Penggabungan Pertagas dan PGN Harus Melalui Proses Valuasi)
Pertagas juga menjajaki kerja sama baru dengan PT Petrokimia Gresik (PKG). Pertagas menawarkan peluang tambahan penyaluran gas sebesar 40-50 MMSCFD ke pabrik PKG. Gas ini berasal dari PT Pertagas Niaga yang belum terutilisasi secara maksimal di wilayah Jawa Timur. Saat ini gas yang disalurkan ke PKG sebesar 64,4 MMSCFD.