Kenaikan Harga Minyak Menekan Industri Plastik

Dimas Jarot Bayu
27 Januari 2018, 08:42
Katadata Petrokimia
www.barito.co.id
Salah satu pabrik pengolahan petrokimia.
Kenaikan harga minyak mentah dunia yang mencapai US$ 70 per barel berdampak terhadap industri petrokimia di Indonesia, di antaranya produsen industri plastik. Peningkatan harga minyak dunia membuat kenaikan harga bahan baku plastik hingga mencapai US$ 10-25 per metrik ton.
 
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Aromatik, Olefin & Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar A.D. Budiyono mengatakan, kenaikan ini telah terjadi sejak pertengahan Januari 2018.
 
"Cenderung sekarang harganya menguat terus ini untuk bahan baku plastik," kata Fajar ketika dihubungi Katadata, Jumat (26/1).
 
 
Harga bahan baku plastik jenis polypropylene pada Januari 2018 sebesar US$ 1.400 per ton, Polyethylene sebesar US$ 1.567 per ton. Kemudian, propylene sebesar US$ 950 per ton dan ethylene sebesar US$ 1.000 per ton.
 
Menurut Fajar, kenaikan harga ini diprediksi akan terus berlangsung hingga Februari-Maret 2018. Padahal, biasanya siklus harga bahan baku plastik menurun pada rentang bulan tersebut.
 
"Tapi sepertinya Februari-Maret tidak turun karena harga minyak naik," kata Fajar.
 
Fajar mengatakan, selain harga minyak, kenaikan harga bahan baku dipengaruhi pasokannya yang bergantung dari impor. Bahan baku yang bergantung impor ini kemungkinan akan sedikit sulit dicari karena permintaan Tiongkok terhadap bahan baku plastik sedang tinggi.
 
Saat ini Tiongkok sedang mengalami kekurangan bahan baku plastik sehingga pasokan plastik sebagian besar beralih ke negeri tirai bambu tersebut. "Bahan baku impor dari luar yang biasanya untuk Indonesia akan lari ke Tiongkok," kata Fajar.
 
 
Meskipun mengalami kenaikan, harga bahan baku masih akan lebih rendah dari medio 2008 dan 2010 ketika harga minyak mentah dunia mencapai US$ 100 per barel.
 
Kenaikan harga plastik, kata Fajar tak akan mengganggu penjualan plastik di dalam negeri. Sebab, industri makanan dan minuman yang membutuhkan kemasan plastik masih terus mengalami pertumbuhan.
 
Pada tahun ini, industri plastik memproyeksikan penjualan tumbuh 5,4-5,5% dari pencapaian 2017 yang diperkirakan mencapai 2,8 juta ton. Permintaan industri plastik diperkirakan meningkat dengan adanya hajatan pemilihan kepala daerah serentak pada 2018.
 
"Mudah-mudahan tahun politik ini konsumsi makanan dan minuman naik, karena banyak tambahannya, banyak pilkada, kampanye. Artinya kalau tahun politik ini adem ayem, tidak bergejolak, kami optimistis akan ada kenaikan," kata dia.
 
 

Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...