Jokowi Perintahkan Pengelolaan Lima Bandara Dilepas ke Swasta
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar pihak swasta bisa masuk dalam bisnis pengelolaan bandar udara. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dirinya menerima perintah langsung dari Jokowi untuk membuka kesempatan swasta mengoperasikan bandara.
Bahkan, kata Luhut, secara spesifik Jokowi menyebutkan setidaknya ada lima bandara yang dapat dilepas pengelolaannya kepada pihak swasta. Bandara-bandara itu adalah Bandara Silangit (Sumatera Utara), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), bandara di Pulau Bangka dan Belitung, hingga bandara di Ibukota Jakarta.
Namun, Luhut tidak menjelaskan bandara di Jakarta yang akan ditawarkan ke swasta. "Kemarin diperintahkan Presiden agar diberikan saja ke swasta, siapa yang mau masuk asal jelas," katanya di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (1/2).
Menurut Luhut, kebijakan ini diperlukan agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih banyak masuk ke proyek-proyek infrastruktur yang kurang layak secara ekonomi. Dia juga memastikan hal ini bukan berarti melepas aset negara sepenuhnya kepada swasta.
Dia mencontohkan skema yang telah dilakukan pada jalan tol. Pemerintah memberikan hak konsesi kepada swasta untuk mengelola jalan tol dengan jangka waktu tertentu. Setelah masa konsesinya habis, aset tersebut harus dikembalikan lagi kepada negara.
Beberapa negara di dunia juga telah menggunakan skema seperti ini dalam membangun bandara, salah satunya Pakistan. Namun, pemerintah juga mensyaratkan agar investasi seperti itu hendaknya memperhatikan lingkungan serta melibatkan masyarakat lokal.
"Misal tahun pertama atau kedua masih sulit, tapi tahun ketiga atau keempat bisa digantikan tenaga kerja kita (lokal) yang sudah dididik," ujar dia. (Baca: Diminta Kelola 7 Bandara Baru, Angkasa Pura Fokus 4 Bandara di 2018)
Sebenarnya, pemerintah juga telah meminta PT Angkasa Pura II (Persero) untuk mengelola tujuh bandara baru tahun ini. Namun, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola bandara ini menyatakan hanya akan fokus untuk mengembang empat bandara diantaranya.
Tujuh bandara ini diantaranya merupakan bandara yang baru dibangun dan akan selesai tahun ini. Ada juga bandara yang sebelumnya dikelola oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), kemudian diserahkan pengelolaannya kepada Angkasa Pura II.
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Angkasa Pura II Daan Achmad ketujuh bandara tersebut adalah Bandara Maimun Saleh di Sabang (Aceh), Bandara Wirasaba (Purwokerto, Jawa Tengah), dan Bandara Blimbingsari (Banyuwangi, Jawa Timur). Kemudian Bandara Tjilik Riwut (Palangkaraya, Kalimantan Tengah), H.A.S. Hanandjoeddin (Tanjung Pandan, Bangka Belitung), Bandara Notohadinegoro (Jember, Jawa Timur), dan Bandara Internasional Jawa Barat (Kertajati, Jawa Barat).
“Tahun ini fokusnya empat dulu ya, Banyuwangi, Tjilik Riwut, BIJB (Kertajati), sama Jember,” ujar Daan beberapa waktu lalu. (Baca: Porsi Saham 20-25%, APII Akan Jadi Operator Bandara Kertajati 17 Tahun)