Go-Jek Hentikan Perang Tarif, Pangkas Berbagai Promo

Pingit Aria
28 Februari 2018, 18:24
Go-Jek
Arief Kamaludin|KATADATA
Pengemudi ojek Go-Jek tengah menunggu penumpang yang hendak diantar ke tujuannya di Jakarta.

Setelah mendapat dana segar hingga US$ 1,5 miliar dari puluhan investor, Go-Jek kini mulai melakukan rasionalisasi tarif. Berbagai promosi yang dulu dilakukan Go-Jek untuk menarik pelanggan perlahan dihapuskan.

Di antara promosi yang dihapuskan adalah potongan harga jika membayar secara nontunai dengan fitur Go-Pay. Meskipun tarif per kilometer tetap, namun tanpa potongan harga yang dulu ada, pelanggan pun merasa membayar lebih mahal.

Linda yang rutin menggunakan layanan ojek online Go-Ride dari tempat tinggalnya di Gandaria, Jakarta Selatan ke kantor di kawasan Palmerah, Jakarta Barat misalnya, mengeluhkan ‘kenaikan’ ongkos yang harus dibayarkannya.

“Dulu kan sempat kalau bayar pakai Go-Pay dapat diskon 50%, itu dari rumah ke kantor cuma bayar Rp 7.000. Lalu naik jadi Rp 10 ribu, Rp 12 ribu, belakangan malah bisa Rp 14 ribu untuk jarak yang sama,” ujarnya, Rabu (28/2).

Tarif layanan Go-Ride sendiri sebenarnya tetap sejak Juli 2017. Di laman Go-Jek disebutkan, tarif rush hour (Senin-Jumat: 06.00 - 09.00 dan 16.00 - 20.00 WIB) untuk perjalanan 0 - 10 kilometer sebesar Rp 2.500 per kilometer. Sementara untuk perjalanan lebih dari 10 kilometer dikenakan 3.000 per kilometer. Tarif minimum rush hour sebesar Rp 10.000 per perjalanan.

(Baca juga: "Jalan Belakang" Temasek Mencengkeram Ekonomi Digital Indonesia)

Sementara tarif non-rush hour untuk perjalanan 0 - 10 kilometer sebesar Rp 1.500 per kilometer. Untuk perjalanan lebih dari 10 kilometer dikenakan tarif Rp 3.000 per kilometer, dan tarif minimum non-rush hour sebesar Rp 6.000.

Halaman:
Reporter: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...