Pengemudi Dukung Moratorium Penambahan Armada Taksi Online

Desy Setyowati
15 Maret 2018, 15:53
Unjuk Rasa Taksi Online
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Pengemudi taksi online mengikuti aksi menolak Permenhub No.108 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek di depan Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (29/1).

Pengemudi taksi online di Jakarta mendukung moratorium yang ditetapkan pemerintah. Meski saat ini mereka mengaku cukup mudah mendapat penumpang, bukan tak mungkin pesanan akan sepi jika armada taksi online dibiarkan terus bertambah.

"Enggak apa-apa kalau mau dibatasi (jumlah taksi online), supaya makin rajin juga sopirnya. Kalau makin banyak nanti bisa sepi juga sih," ujar pengemudi GrabCar yang biasa disapa Hendra kepada Katadata, Rabu (14/3) kemarin.

Menurutnya, pesanan taksi online paling banyak pada pagi hari, lalu pada petang hingga pukul 21.00. Hendrawan mengaku paling sering mendapat pesanan di wilayah perkantoran.

Hal senada diungkapkan oleh Ihsan, pengemudi GoCar. Dalam sehari, ia bisa mendapat sekitar 7-8 pesanan. "Tetapi bagusnya memang dibatasi (jumlah taksi online)," ujarnya.

(Baca juga: Usulan Moratorium Taksi Online dari Bank untuk Cegah Kredit Macet)

Ia mengatakan, pesanan paling banyak pada siang hari karena orang-orang membutuhkan taksi online untuk makan siang di luar kantor. Pesanan juga meningkat, kata dia, pada saat jam pulang kantor. "Kalau orderan sedikit itu karena sopirnya malas saja," ujar Taufik.

Selain mendukung moratorium penambahan taksi online, ia juga sepakat jika data-data dari pengemudi dicatat dan dipantau. Alasannya, belakangan ini sering terjadi tindak kejahatan berkaitan dengan taksi online. Dengan adanya pemantauan pemerintah, ia berharap keamanan pengemudi dan penumpang bisa lebih terjamin.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...