Bumiputera Terbelit Persoalan Keuangan, Nasabah Besar Tagih Penjelasan

Rizky Alika
Oleh Rizky Alika - Martha Ruth Thertina
21 Maret 2018, 19:29
Bumiputera
Arief Kamaludin (Katadata)

Kabar baik belum juga datang dari Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera. Persoalan keuangan masih membelit perusahaan asurasi tertua di Indonesia tersebut, meski sudah hampir satu setengah tahun diambil alih Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui pengangkatan Pengelola Statuter (PS). Kondisi itu membuat nasabah besar was-was hingga menagih penjelasan dari manajemen perusahaan.

Nasabah besar yang dimaksud di antaranya Serikat Pekerja Karyawan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Dalam surat Bumiputera untuk Dewan Pengurus SP Telkom tertanggal 13 Maret 2018, diperoleh informasi bahwa telah ada pembicaraan antara kedua pihak tentang kemungkinan pengakhiran kerja sama atau pembatalan polis (cut off).

Berdasarkan hitungan Bumiputera, nilai tunai cut off sebesar Rp 238,14 miliar untuk 4.101 pemegang polis dari SP Telkom. Sekretaris Jenderal SP Karyawan Telkom Abdul Karim membenarkan mengenai pembicaraan dengan manajemen Bumiputera. Namun, pihaknya belum memutuskan, apakah akan melakukan cut off atau tidak.

“Rumor soal AJB di koran-koran, kondisi itu memang membuat kami selaku nasabah ada worry, terus coba menghubungi AJB kalau terjadi pengakhiran kerja sama hitung-hitungan premi yang dibayar berapa, kemudian mereka membuat hitungannya, belum membicarakan putusnya,” kata dia kepada Katadata.co.id, pekan lalu. 

(Baca juga: Batal Lanjutkan Restrukturisasi, AJB Bumiputera Beroperasi Lagi)

Abdul mengatakan, pihaknya membutuhkan banyak pertimbangan sebelum mengambil keputusan, sebab pihaknya mewakili banyak anggotanya. “Kami kan menyangkut orang banyak, mewakili karyawan,” ucapnya.

Di sisi lain, Pejabat di salah satu Kantor Cabang Bumiputera di Jakarta membenarkan beberapa nasabah datang ke kantornya untuk meminta penjelasan, di antaranya nasabah perusahaan dari bank pelat merah. Namun, belum ada yang memutuskan untuk mengakhiri kerja sama.

Yang menarik, menurut dia, tidak semua nasabah datang atas inisiatif sendiri. Ia menemukan adanya nasabah yang datang karena provokasi dari agen perusahaan asuransi lainnya, PT Bhinneka Life. "Ada juga yang mau ajukan klaim karena disuruh-suruh. Saya tanya, kenapa Bapak mau jual? Terus Bapak itu jawab, saya disuruh sama agen sebelah karena perusahaan mau bangkrut,” ucapnya.

Bhinneka Life, sebelumnya bernama PT Asuransi Jiwa Bumiputera, merupakan perusahaan yang awalnya didirikan untuk membantu restrukturisasi AJB Bumiputera. Namun, skema restrukturisasi tersebut batal. Alhasil, perusahaan asuransi baru tersebut bersalin rupa menjadi pesaing bisnis AJB Bumiputera.

Menanggapi kabar tersebut, Direktur Utama Bhinneka Life Wiroyo Karsono mengatakan, pihaknya akan menindak keras jika ada agennya yang mendorong nasabah untuk membatalkan polis baik di perusahaan asuransi lain maupun di Bhinneka Life.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...