Boediono Tak Percaya Siklus Krisis 10 Tahunan

Image title
29 Maret 2018, 10:30
Boediono
Arief Kamaludin | Katadata

Mantan Wakil Presiden Boediono tidak percaya dengan adanya siklus krisis ekonomi 10 tahunan. Apabila tahun ini terjadi krisis seperti yang terjadi pada 2008, Boediono menganggap itu bukan karena siklus, melainkan karena perilaku manusia.

"Itu perilaku manusia, bukan perilaku alam. Ke depan, barangkali, kalau terjadi risk, perhatikan sistemik. Karena masalahnya psikologis," ujar Boediono dalam diskusi di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Rabu (28/3).

Dalam diskusi tersebut, Boediono menceritakan Indonesia sering dilanda krisis ekonomi. Pada era 1960-an, Indonesia mengalami inflasi yang tinggi. Saat itu krisis disebabkan oleh Indonesia sendiri, lantaran pemerintah melepaskan prudent policy dalam fiskal dan membiayai proyek yang pembiayaannya tidak aman.

"Namun, kita bisa mengatasi, banyak langkah yang dilakukan dari segi fiskal, moneter, reformasi struktural, dan perubahan politik," ujarnya. (Baca: Menepis Kekhawatiran Hantu Krisis 1998)

Lalu, pada 1998 krisis ekonomi terjadi lagi tanpa ada yang menduga sebelumnya. Dia menilai seharusnya Pemerintah waktu itu bisa lebih siap menghadapinya. Namun, ternyata pemerintah salah memprediksi pertanda terjadinya krisis.

Sebenarnya, krisis sudah bermula pada 1997 di Thailand. Namun, Bank Dunia menilai ekonomi Indonesia masih bagus, dengan merujuk pada laporan Juni 1997. Ternyata setelah itu kondisi perekonomian Indonesia semakin terpuruk.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...