Kredit Korporasi Besar Melemah, Pertumbuhan Kredit 2 Bank BUMN Merosot
Dua bank milik pemerintah yaitu Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri tercatat mengalami penurunan pertumbuhan kredit pada kuartal I 2018. Hal itu terjadi lantaran melemahnya penyaluran kredit untuk segmen korporasi besar.
BNI hanya mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 10,2% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 439,5 triliun pada kuartal I 2018, lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 21,4% (yoy). Penyebab utamanya, melemahnya penyaluran kredit untuk perusahaan milik pemerintah lainnya.
Sebagai perbandingan, kredit untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat tumbuh 37,8% atau Rp 21,8 triliun (yoy) pada kuartal I 2017, sedangkan pertumbuhannya pada kuartal I 2018 hanya mencapai 5,8% atau Rp 4,1 triliun (yoy). Padahal, penyaluran ke segmen ini merupakan salah satu andalan BNI.
Pertumbuhan kredit untuk perusahaan swasta juga menurun, namun tidak drastis. Pertumbuhannya pada kuartal I 2017 mencapai 16,3% atau Rp 13,1 triliun (yoy), sedangkan pada kuartal I 2018 hanya sebesar 14,8%, namun pertumbuhannya secara nominal lebih tinggi yaitu Rp 17,1 triliun (yoy).
(Baca juga: Pertumbuhan Kredit Rendah, Jokowi Kritik Bank Pilih Main Aman)
Adapun berdasarkan sektor bisnis, pertumbuhan kredit BNI melemah di antaranya untuk sektor pertanian; listrik, gas dan air; serta konstruksi. Sementara itu, kredit untuk layanan bisnis; pertambangan; dan layanan sosial tercatat mengalami pertumbuhan negatif. Ini artinya, total kreditnya lebih rendah dibandingkan posisi sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, beberapa sektor yang pertumbuhan kreditnya meningkat yaitu manufaktur; perdagangan restoran dan hotel; transportasi, pergudangan dan komunikasi; serta pelayanan sosial.
Pertumbuhan kredit korporasi untuk segmen menengah juga turun dari 21% (yoy) pada kuartal I 2017 menjadi 5,8% (yoy) pada kuartal I 2018. Demikian juga pertumbuhan kredit untuk segmen kecil turun dari 17,2% (yoy) pada kuartal I 2017 menjadi 13,4% pada kuartal I 2018.
Mengutip materi presentasi BNI, kredit infrastruktur digadang-gadang menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit korporasi tahun ini. Perusahaan juga membidik penempatan dana di obligasi dari perusahaan terpilih untuk mendorong bisnis di segmen korporasi.