Perkuat Rupiah, Pengusaha Hingga Bankir Dukung Kenaikan Bunga Acuan BI

Image title
Oleh Ihya Ulum Aldin - Rizky Alika
26 April 2018, 15:08
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Tekanan terhadap nilai tukar rupiah terus berlanjut menyusul kenaikan imbal hasil (yield) surat berharga Amerika Serikat (AS) dan penguatan dolar AS. Asosiasi pengusaha dan bankir menilai BI tak bisa terus menerus melakukan intervensi nilai tukar rupiah dengan mengguyur valas ke pasar. Sebab, langkah tersebut bisa menekan cadangan devisa.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani berpendapat, BI harus menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate untuk meredam tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Dengan langkah itu, diharapkan aksi spekulasi juga bisa diredam. “Harus naik meskipun kenaikan tersebut akan berdampak pada pelambatan ekonomi,” kata Hariyadi di Jakarta, Rabu (25/4).

(Baca juga: Kadin Harap Rupiah Terjaga di Level Rp 13.700 per Dolar AS)

Adapun kenaikan imbal hasil surat berharga AS dan penguatan dolar AS terjadi seiring membaiknya data-data ekonomi di negara Paman Sam. Perbaikan ekonomi di negara tersebut memperbesar peluang kenaikan bunga acuan AS alias Fed Fund Rate lebih cepat dari ekspektasi. Alhasil, penempatan dana dalam aset berdenominasi dolar AS menjadi lebih menarik. 

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kemungkinan percepatan kenaikan Fed Fund Rate memang perlu direspons BI dengan menaikkan BI 7 Days Repo Rate. “Kalau indonesia secara arah tidak merespons nanti dianggap kita terlambat. Yang ada terjadi sell off (aksi jual) di bond (obligasi) dan equity-nya (saham),” ucapnya.

Ia pun menekankan, kenaikan bunga acuan tidak akan serta merta mengerek tingkat bunga deposito atau kredit perbankan. Sebab, perbankan memiliki logika khusus dalam menentukan tingkat bunga. Buktinya, rata-rata suku bunga deposito bank-bank acuan yang dikeluarkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tidak sepenuhnya dipengaruhi BI 7 Days Repo Rate.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...