Jokowi Sebut Pelemahan Nilai Tukar Fenomena di Hampir Semua Negara

Ameidyo Daud Nasution
30 April 2018, 13:31
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pelemahan mata uang rupiah tidak hanya terjadi di Indonesia, negara lain juga mengalaminya. Hal ini lantaran fenomena pasar global yang dialami banyak negara, terutama akibat dampak kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat.

Jokowi menjelaskan dari sisi fundamental ekonomi Indonesia masih baik. Ini ditandai dengan adanya pertumbuhan ekonomi, inflasi yang terjaga, ekspor yang membaik, serta defisit transaksi berjalan yang dijaga. Menurutnya, ini berarti pelemahan nilai tukar tidak menunjukkan ekonomi Indonesia yang memburuk.

"Ini fenomena yang terjadi hampir di semua negara, tapi akan terus kami jaga," kata Jokowi di Jakarta, Senin (30/4). (Baca: Dorongan Kenaikan Bunga Acuan dan Para Pembonceng Kejatuhan Rupiah)

Jokowi juga memastikan tidak akan mengintervensi Bank Indonesia (BI) dalam mengendalikan nilai tukar. Sedangkan mengenai hal-hal terkait ini akan dibahas dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Dia mempersilakan hal ini ditanyakan langsung kepada BI dan Menteri Keuangan.

Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada hari ini nilai tukar rupiah per dollar AS mencapai Rp 13.877 per dollar atau menguat tipis dari tanggal 27 April lalu sebesar Rp 13.879 per dollar. Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan pagi ini dibuka menguat 32.1 poin menjadi 5.951,37.

(Baca: Rupiah Tertekan, BI Anggap Investasi di Indonesia Masih Menarik)

Jokowi pada bulan lalu juga meminta meminta jajarannya mewaspadai fluktuasi nilai tukar rupiah karena dapat mempengaruhi perekonomian dan daya saing Indonesia. Presiden juga meminta jajaran Kabinet Kerja mewaspadai dinamika tingkat suku bunga bank sentral negara lain, pergerakan harga komoditas, hingga arus modal masuk dan keluar.

"Ini harus betul-betul diantisipasi," kata Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna Maret lalu.

(Baca: Beda Pendapat Ekonom Soal Penyebab Tekanan di Pasar Modal Indonesia)

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...