Pertamina Akan Bangun Pabrik Petrokimia di Kilang Balongan
PT Pertamina (Persero) berencana membangun pabrik petrokimia di wilayah Kilang Balongan di Jawa Barat. Pabrik petrokimia ini akan diintegrasikan dengan kilang tersebut, sehingga menciptakan nilai tambah bagi Pertamina.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pembangunan pabrik petrokimia ini agar pemanfaatan minyak lebih efektif dan efisien. Jadi, ketika konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) turun, minyak mentah itu akan diolah untuk petrokimia.
Integrasi kilang minyak dan pabrik petrokimia ini juga sudah dilakukan di beberapa perusahaan migas seperti Petronas. "Balongan ini awalnya hanya proyek kilang, tapi salah satu prospek kami adalah petrokimia," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Selasa (23/5).
Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Heru Setiawan mengatakan pihaknya juga membuka peluang menggandeng mitra untuk pengelolaan kilang Balongan. Saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang sudah menyampaikan minatnya. Akan tetapi namanya belum bisa disampaikan ke publik.
Tawaran untuk bermitra ini untuk mengurangi risiko dan membantu keuangan Pertamina dalam membangun kilang. Namun pembagian porsi hak kelola untuk mitra tersebut hingga kini belum bisa dipublikasikan.
Adapun, kilang Balongkan akan beroperasi tahun 2023. Nilai investasinya mencapai US$ 1,2 miliar dengan kapasitas mencapai 350 ribu barel per hari (bph).
Selain di Balongan, Pertamina tengah mengerjakan proyek kilang minyak lainnya seperti di Cilacap, Tuban, Balikpapan, Bontang. Kilang Balikpapan kini tahap tender rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC).
(Baca: Tahun Ini, Pertamina Akan Kucurkan Rp 7 T untuk Kilang Balikpapan)
Pemenang tender EPC Kilang Balikpapan akan diumumkan Oktober 2018. Sudah ada empat konsorsium yang saat ini terdata mengikuti tender EPC kilang Balikpapan, salah satunya Adhi Karya.